Harga Emas Melemah Jelang Rilis Data Inflasi AS

0
88

JAVAFX – Harga emas melemah jelang rilis data inflasi AS pada perdagangan siang hingga sore hari ini di mana sisi jual emas memang masih bisa muncul lagi meski perlahan-lahan ditengah rencana kenaikan suku bunga the Fed yang sedang dipertanyakan kelanjutannya.

Sisi beli emas untuk sementara memang masih menghilang lagi sejak tadi pagi padahal data kinerja ekonomi Jepang tengah membaik sehingga yen sempat menekan greenback dan membuat emas bisa membaik sejenak. Namun sayangnya kondisi ini tidak bisa bertahan lama karena AS dan Jepang sedang berunding untuk menyelesaikan masalah tarif antara kedua belah pihak untuk menghindari perang dagang.

Sebelumnya pergerakan indeks dolar mulai semalam banyak di sisi yang negatif sehingga harga emas memanfaatkan momentum beli kembali ketika greenback melemah. Namun sayang masalah perang tarif langsung muncul lagi jelang rilis data inflasi AS nanti malam ini.

Masalah rencana tarif baru bagi China, yang awalnya 10% telah naik menjadi 25% bagi impor produk China dengan nilai sekitar $16 milyar per tahunnya, sempat membuat kondisi perang dagang makin panas dan sisi ini sedikit menguntungkan dolar AS. Dan rupanya China juga mempersiapkan tarif baru bagi produk asal AS dengan nilai sekitar $16 milyar sebagai balasan kepada AS.

Sebetulnya dari hasil data surplus perdagangan China yang tidak seburuk perkiraan, seakan memberi jalan positif bagi emas bahwa ekonomi China tidak akan turun seburuk perkiraan sebelumnya. Daya beli konsumen China kemungkinan besar masih akan bertahan dengan kondisi perang tarif yang dijalankan Trump. Kondisi ini positif bagi harga emas karena greenback tertekan.

Dan data inflasi China di bulan lalu dinyatakan mengalami kenaikan juga, menandakan bahwa perang tarif membuat harga mengalami kenaikan alias inflasi yang tinggi. Kondisi ini tentu tidak bagus bagi dolar AS. Namun jelang rilis data inflasi AS yang konon kabarnya akan ada kenaikan, seakan membuat aksi ambil untung emas tidak terhindarkan.

Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $2,50 atau 0,20% di level $1217,40 per troy ounce. Dan harga perak juga bergerak masih negatif pada siang ini, sebagai bentuk aksi taking profit alias mengambil aksi ambil untung yang terjadi pasca penguatannya yang ada di perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, seperti kita ketahui bahwa beberapa waktu lalu harga emas seringkali diakhiri dengan kondisi yang melemah, sebagai dampak dari memanasnya perang dagang dan akan naiknya suku bunga AS.
Situasi perang dagang yang memanas, memang sering kali menguntungkan sisi jual emas di mana dengan kenaikan tarif maka harga barang akan naik pula, dan itu artinya inflasi AS akan naik. Sejalan dengan keinginan the Fed yang senang menaikkan suku bunganya, maka naiknya inflasi justru akan sangat mendukung fokus kerja the Fed tersebut, yaitu naiknya suku bunga. Mendengar suku bunga naik maka harga emas akan terkoreksi atau terkontraksi.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi