Harga emas kembali melejit di atas $4.240 per ons pada Kamis, menandai rekor tertinggi sepanjang masa. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya minat investor terhadap aset aman (safe haven) di tengah ekspektasi bahwa The Fed bakal melonggarkan kebijakan moneternya.
🗣️ Ketua The Fed Jerome Powell memberi sinyal pelemahan di pasar tenaga kerja, sehingga pasar kini hampir sepenuhnya memperkirakan pemangkasan suku bunga 25 bps pada pertemuan bulan ini — dan satu kali lagi kemungkinan di Desember.
💵 Prospek suku bunga yang lebih rendah bikin dolar AS (USD) melemah, yang otomatis membuat emas makin menarik buat investor global.
🌏 Di sisi lain, hubungan dagang AS–Tiongkok kembali memanas setelah AS mengecam kebijakan ekspor logam tanah jarang (rare earth) dari Tiongkok yang dinilai bisa ganggu rantai pasok dunia.
🛢️ Menteri Keuangan AS Scott Bessent bahkan menyebut AS bisa mempertimbangkan tarif atau pembatasan ekspor terhadap impor minyak Rusia oleh Tiongkok, kalau langkah itu disepakati bareng mitra Eropa.
⚠️ Sementara itu, penutupan sebagian pemerintahan AS (government shutdown) yang masih berlanjut menambah kekhawatiran soal ekonomi AS dan bikin pasar makin waspada.