Risk Appetite Vs Sikap Dovish The Fed, Kemana Emas Akan Berlabuh

0
70

Harga emas (XAUUSD) konsolidasi di dekat level tertinggi tiga minggu di sesi Asia pada Rabu. Para pelaku pasar tampak masih wait n see kapan logam mulia itu menembus area 4,150 – 4,155 sebelum melanjutkan penguatan lebih lanjut. Para investor meyakini, data makroekonomi AS yang tertunda imbas ‘shutdown’ pemerintahan yang berkepanjangan diperkirakan akan menunjukkan kondisi ekonomi yang melemah. Jika skenario ini benar, maka akan memperkuat proyeksi pasar yang berharap Federal Reserve (The Fed) untuk kembali memangkas suku bunga pada pertemuan di Desember.

Pandangan dovish tersebut membuat dolar AS semakin tertahan di dekat level terendah dua minggu yang disentuh pada Selasa, yang menjadi akan faktor utama kenaikan harga emas. Namun, pasar akan dihadapkan pada fakta perkembangan positif menuju pembukaan kembali pemerintahan AS yang justru akan memicu risk-appetite di pasar global dan akan mengganggu minat terhadap aset safe-haven seperti emas. Tapi pertanyaannya, seberapa kuat kondisi itu menahan kenaikan emas?

Investor juga terlihat berhati-hati menunggu pidato dari sejumlah pejabat penting Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada Rabu ini, sebagai petunjuk lebih lanjut arah kebijakan suku bunga The Fed ke depannya. Hal ini akan menjadi faktor penting dalam menentukan permintaan terhadap dolar AS serta memberikan arah signifikan bagi pasangan XAUUSD.

Faktor Penggerak Pasar

Pembukaan kembali pemerintahan AS mengalihkan fokus pasar ke arah prospek fiskal yang memburuk dan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi. Para ekonom memperkirakan bahwa penutupan pemerintahan yang berlangsung lama kemungkinan memangkas sekitar 1,5% – 2,0% dari pertumbuhan PDB perkuartal.

Kembalinya publikasi data ekonomi secara normal diperkirakan akan memperkuat pandangan tersebut, terutama setelah data ketenagakerjaan dan sentimen konsumen AS pekan lalu menunjukkan lebih lemah dari perkiraan. Selain itu, pelaku pasar masih memperkirakan kemungkinan besar The Fed akan memangkas suku bunga pada bulan depan.

Kedua fakta di atas, jelas memperkuat impian para pelaku pasar untuk kebijakan dovish The Fed yang akan menyeret dolar AS ke level terendah dua minggu yang dicapai di sesi Selasa dan menopang emas mempertahankan momentum kenaikan setelah menembus level psikologis 4.100 di pekan ini.

Namun, sentimen pasar yang positif tetap menjadi hambatan bagi aset safe-haven seperti emas untuk melanjutkan reli secara signifikan, jika pembukaan kembali pemerintahan AS yang di-shutdown cukup kuat memengaruhi sentimen pasar terhadap aset berisiko dan menggerus kenaikan emas dan setiap koreksi harga kemungkinan akan dimanfaatkan pelaku pasar untuk kembali membeli.

Tinjauan Teknis

Dari sisi teknikal, pasangan XAUUSD tampak kesulitan melanjutkan kenaikan menuju level tertinggi dalam tiga pekan, koreksi dari level atas harian dan berada di bawah level pembukaan sesi Rabu di Asia. Hal ini terlihat pada indikator RSI (14) yag saat ini sedikit di bawah level 50 pada timeframe H1. Tapi, untuk timeframe H4, indikator RSI masih berada sedikit di bawah level 70, yang menunjukkan koreksi atas kenaikan di pekan ini.

Tren bullish XAUUSD juga ditopang dengan indikator Moving Average yang menunjukkan emas masih dalam tren Bullish. Terlihat pada Timeframe H1 harga masih berada di atas MA50. Begitu juga pada Timeframe H4, harga masih cukup jauh di atas MA50 yang berhasil menembus ke atas MA100, yang menunjukkan kelanjutan tren Bullish XAUUSD.

Kenaikan kembali emas atas koreksi saat ini dan berlanjutan menuju area 4,150 – 4,155, akan mengonfirmasi prospek kelanjutan kenaikan emas dan membuka peluang penguatan menuju level 4,175 sebelum menuju level 4.200.

Sebaliknya, jika penurunan terus berlanjut ke bawah level 4,100, XAUUSD berpotensi lanjutkan koreksi menuju area 4,075 sebelum lanjutkan penurunan ke area 4,150. Penurunan lanjutan di bawah level tersebut dapat mengubah bias jangka pendek XAUUSD menjadi bearish.