Harga emas berbalik melemah dan berpotensi melanjutkan penurunan untuk hari kedua, menjauh dari level tertinggi tiga minggu menjelang pembukaan pasar Amerika. Momentum penguatan yang sempat terbentuk kini memudar di tengah sentimen pasar yang bercampur.
Pada perdagangan Jumat, emas terus bergerak turun dan terlihat kesulitan mempertahankan kenaikan di awal sesi. XAUUSD diperdagangkan di sekitar 4.010, mendekati area 4.000, setelah sehari sebelumnya sempat melesat ke 4.245, level tertinggi dalam lebih dari tiga minggu.
Meredanya kekhawatiran pasca berakhirnya penutupan pemerintahan AS turut mengurangi minat investor terhadap emas sebagai aset aman. Di saat bersamaan, komentar berhati-hati dari para pejabat The Fed membuat pelaku pasar kembali menurunkan ekspektasi pemotongan suku bunga Desember. Prospek pelonggaran yang makin kabur ini membantu dolar AS bangkit setelah melemah, sehingga memberi tekanan tambahan pada logam mulia yang tidak menawarkan imbal hasil.
Indeks dolar AS tercatat rebound dari level terendah dua minggu, bergerak di sekitar 99,37 atau naik hampir 0,20% pada hari itu. Sementara itu, kekhawatiran baru terkait valuasi mahal saham-saham AI menekan sentimen risiko di pasar global.
Stabilnya indeks dolar AS setelah sejumlah pejabat Federal Reserve (Fed) menyampaikan sikap hati-hati terkait peluang pelonggaran kebijakan turut menjadi faktor yang menekan harga emas. Kondisi ini berpotensi membatasi penurunan emas, yang masih berupaya mempertahankan posisi positif menuju akhir pekan.
Dari sisi teknikal, XAUUSD terancam melanjutkan pelemahan menuju area 4.050, bahkan berpotensi menguji level psikologis 4.000 jika tekanan jual berlanjut. Ini terlihat pada indikator RSI timeframe H1 yang bergerak menuju level 30. Penembusan harga di bawah level tersebut, mengkonfirmasi penurunan emas lebih lanjut. Namun, jika RSI berbalik naik menembus ke atas level 50, emas berpotensi pulih dari koreksi di pekan ini.




