Harga emas kembali melemah jelang akhir pekan setelah pasar mulai meragukan peluang pemotongan suku bunga The Federal Reserve pada Desember. XAUUSD sebenarnya sempat melesat dan menyentuh level tertinggi sejak 21 Oktober—melewati area 4.200—namun akhirnya bergerak dalam rentang sempit karena investor menunggu kejelasan arah kebijakan bank sentral AS. Dengan berakhirnya penutupan pemerintah Amerika Serikat, perhatian pasar kini tertuju pada bagaimana pemerintah mengatasi penumpukan data ekonomi yang tertunda serta apa yang akan diungkap oleh rilis berikutnya mengenai kondisi ekonomi negeri Paman Sam.
Momentum Emas Didukung Sentimen Safe Haven
Emas memulai pekan ini dengan langkah positif. Sentimen pasar yang cenderung lebih tenang membuat dolar AS kesulitan menguat, memberi ruang bagi emas untuk naik. Akhir pekan lalu, kelompok Demokrat moderat di Senat berhasil mencapai kesepakatan yang memungkinkan pengesahan RUU pendanaan sementara dengan suara 60–40, membuka jalan menuju akhir penutupan pemerintahan. Situasi ini sempat mengurangi tekanan pasar dan mendorong aliran dana kembali ke aset aman, termasuk emas.
Tak lama setelah DPR AS menyetujui RUU pendanaan pada Rabu malam, Presiden Donald Trump menandatanganinya, secara resmi membuka kembali pemerintahan. Namun pernyataan Gedung Putih bahwa Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) mungkin tidak dapat merilis data tenaga kerja dan inflasi Oktober membuat indeks dolar AS melemah. Dampaknya, emas kembali mencatat kenaikan dan sempat menembus level tertinggi tiga minggu di atas 4.200.
Komentar Hawkish The Fed Kembali Menahan Kenaikan Emas
Meski sempat menguat, emas mulai kehilangan tenaga menjelang akhir pekan. Sentimen negatif di Wall Street mendorong investor mencari aset aman, namun komentar hawkish dari sejumlah pejabat The Fed membuat pasar kembali meragukan peluang pemotongan suku bunga Desember.
Presiden The Fed St. Louis, Alberto Musalem, menyebut pasar tenaga kerja masih berada dekat kondisi “full employment”, sementara Presiden The Fed Minneapolis, Neel Kashkari, kembali menegaskan bahwa inflasi masih terlalu tinggi. Data FedWatch menunjukkan peluang pemangkasan suku bunga Desember turun ke kisaran 50%, jauh di bawah 67% pada pekan sebelumnya. Hasilnya, emas jatuh ke bawah level 4.100 pada Jumat dan menutup pekan di zona negatif.
Investor Kembali Menanti Data Ekonomi AS
Sampai saat ini belum ada pengumuman resmi terkait jadwal rilis data ekonomi AS yang sempat tertunda. Ada kemungkinan data ketenagakerjaan September akan dirilis secepatnya pekan depan, meski efektivitasnya dipertanyakan karena sudah dianggap kedaluwarsa.
Sementara itu, data ketenagakerjaan ADP akan menjadi sorotan pada Selasa. Jika rilis ini kembali menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja—terutama jika laporan resmi BLS Oktober tidak tersedia—USD bisa tertekan dan memberi ruang kenaikan bagi XAUUSD.
Komentar pejabat The Fed tetap menjadi fokus utama dalam jangka pendek. Jika mereka memberi sinyal kekhawatiran pada kondisi tenaga kerja, pasar bisa menafsirkan ini sebagai tanda menuju pelonggaran kebijakan. Sebaliknya, jika The Fed tetap menekankan perlunya menjaga suku bunga stabil sambil menunggu data yang lebih jelas, dolar AS berpotensi tetap kuat dan membuat harga emas sulit bergerak naik.




