Indeks Dolar AS Siap Akhir Pekan Dengan Catatan Positif

0
22
indeks dolar diperdagangkan di terendah bulanan

Dolar AS di jalur dengan catatan kinerja terbaiknya di lebih dari sebulan Jumat, seiring para pelaku pasar mulai pesimis bahwa Federal Reserve tidak akan memangkas suku bunga pada bulan depan, setelah laporan tenaga kerja AS tidak menghasilkan alasan kuat untuk pelonggaran lebih lanjut.

Rilis data tenaga kerja non-pertanian AS yang tertunda pada Kamis menghasilkan gambaran yang beragam tentang pasar tenaga kerja Amerika, dengan  pasar tenaga kerja AS menunjukkan pertumbuhan pada September. Hal itu memperkuat pandangan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menunda pemotongan suku bunga dalam pertemuan Desember, karena para pembuat kebijakan terus menghadapi ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh penutupan pemerintah AS.

Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan jumlah tenaga kerja non-pertanian AS pada September meningkat sebesar 119.000, lebih dari dua kali lipat dari perkiraan kenaikan sebesar 50.000. Tingkat pengangguran AS justru meningkat menjadi 4,4%, level tertinggi dalam empat tahun. Para trader semakin pesimis terkait suku bunga Fed selanjutnya dan memperkirakan peluang pemangkasan suku turun menjadi hampir 39% pada bulan depan.

Hingga berita ini diturunkan, indeks dolar AS konsolidasi di sekitar level 100.06, pasca penurunan di sesi kemarin namun masih bertahan di atas level psikologis 100.00, dan berada di jalur untuk mencatatkan minggu terkuatnya dalam lebih dari sebulan pada Jumat.  Penguatan dolar AS membuat emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

Terhadap Yen Jepang, dolar AS diperdagangkan di sekitar level 157,33 per dolar AS, setelah sempat mencapai level 157,90 di sesi Kamis. Yen Jepang diperkirakan akan mengalami penurunan hampir 2% untuk pekan ini, kinerja terburuknya di lebih dari sebulan.

Yen Jepang sempat melonjak pada Jumat setelah Menteri Keuangan Jepang Satsuki Katayama mengatakan intervensi merupakan kemungkinan dalam menangani pergerakan yang terlalu volatil dan spekulatif, sebagai bagian dari eskalasi tekanan verbal dari Tokyo untuk menghentikan pelemahan mata uang.

Euro yang sempat tertekan terhadap dolar AS di pekan ini mendekati level terendah dalam dua pekan, terlihat rebound dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 1.1528. EURUSD diperkirakan mencatat penurunan mingguannya sebesar 0.8%, menghapus kenaikan pekan lalu.

Sterling kembali positif di perdagangan akhir pekan ini terhadap dolar AS, melanjutkan kenaikan di sesi kemarin. GBPUSD saat ini diperdagangkan di sekitar level 1.3084. Namun pasangan Cable ini diperkirakan akan mencatat penurunan 0.7% di pekan ini. Investor saat ini menunggu pengumuman anggaran Inggris yang akan dirilis mendatang, yang menjadi ujian besar bagi pasar keuangan dan obligasi negara.

Sementara itu, harga emas kembali melemah di perdagangan Jumat setelah laporan tenaga kerja AS memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menahan diri dari pemotongan suku bunga dalam pertemuan Desember. XAUUSD bergerak di sekitar level 4.050 – 4.060 setelah dibukan di level 4.75.