Emas tampaknya mulai cukup stabil mempertahankan traksi kenaikannya, kembali menguat pada hari Rabu setelah perdagangan di hari kemarin konsolidasi di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga The Fed pada bulan Desember, yang membuat dolar AS merosot ke level terendah satu minggu, yang menguntungkan komoditas tersebut. Sementara sentimen risiko yang positif dan harapan akan kesepakatan damai antara Rusia – Ukraina dapat membatasi pergerakan logam mulia ini.
Emas (XAUUSD) mendapatkan permintaan baru setelah bergerak dalam dua arah yang membuat bullion konsolidasi pada hari sebelumnya menyusul kenaikan signifikan di awal perdagangan pekan ini dan naik ke level tertinggi baru dalam satu setengah minggu, di atas level 4.160 selama sesi Asia pada Rabu.
Data makroekonomi AS yang dirilis pada Selasa menunjukkan tanda-tanda pendinginan inflasi AS dan berpotensi membuat Federal Reserve (Fed) untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga lebih lanjut. Proyeksi ini menimbulkan optimisme di pasar, yang pada gilirannya, menyeret indeks dolar AS kembali turun ke level terendah satu minggu dan yield obligasi 10 tahun AS yang juga menurun, menguntungkan logam kuning yang tidak menghasilkan imbal hasil.
Meski demikian, masih diperlukan kehati-hatian, mengingat di sisi lain, prospek suku bunga AS yang lebih rendah justru berpotensi mendorong minat investor terhadap aset berisiko. Nada optimis di pasar saham global bukan tidak mungkin menahan trader agresif pada emas sebagai aset safe-haven. Selain itu, kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina juga dapat membatasi kenaikan emas lebuh lanjut.
Secara fundamental saat ini cenderung mendukung kenaikan XAUUSD lebih lanjut, karena investor kini menantikan data AS lebih lanjut untuk mendapatkan dorongan.
Data Ekonomi Dan Proyeksi Penurunan Suku Bunga Fed
Data terbaru dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada Selasa menunjukkan, Indeks Harga Produsen (PPI) Inti AS 0.1% lebih rendah dari perkiraan 0.2% di Oktober, meski naik dari -0.1% laporan di September. PPI secara menyeluruh sesuai dengan ekspektasi 0.3%, meski naik dari laporan sebelumnya yakni 0.1%.
Terpisah, Biro Sensus AS melaporkan bahwa Penjualan Ritel hanya tumbuh 0,2% secara bulanan, di bawah perkiraan konsensus sebesar 0,4% dan mengikuti kenaikan 0,6% di September. Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen Conference Board turun ke level terendah dalam tujuh bulan pada November di tengah kekhawatiran tentang pasar tenaga kerja yang lesu.
Sementara itu, Presiden Federal Reserve New York John Williams mengatakan pada Jumat lalu bahwa suku bunga dapat turun dalam waktu dekat tanpa mengancam target inflasi bank sentral. Namun, Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan awal pekan ini bahwa pasar tenaga kerja cukup lemah untuk membenarkan pemotongan suku bunga sebesar 0,25% pada pertemuan Desember.
Gubernur Stephen Miran juga mengemukakan pandangan dovish dan mengatakan dalam wawancara televisi pada Selasa bahwa pasar tenaga kerja dan ekonomi yang memburuk memerlukan pemotongan suku bunga besar-besaran untuk membawa kebijakan moneter ke posisi netral.
Para pelaku pasar merespons faktor-faktor di atas dan kini memperkirakan peluang bank sentral AS akan menurunkan biaya pinjaman sebesar 25 basis poin bulan depan sebesar sekitar 85%.
Dolar AS turun ke level terendah di hampir seminggu setelah data yang kurang mengesankan, yang tertunda akibat penutupan pemerintah AS terlama dalam sejarah, dan meningkatnya taruhan dovish terhadap The Fed. Hal ini, pada gilirannya, membantu emas yang tidak menghasilkan imbal hasil untuk kembali mendapatkan momentum positif selama sesi Asia pada Rabu, setelah pergerakan harga dua arah pada hari sebelumnya.
Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada Selasa bahwa Ukraina siap untuk mendorong kerangka kerja yang didukung AS untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Selain itu, Presiden AS Donald Trump mundur dari menetapkan batas waktu untuk mencapai kesepakatan damai dan mengatakan bahwa utusan khusus AS, Steve Witkoff, akan berkunjung ke Moskow untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin minggu depan.
Para pedagang kini menantikan agenda ekonomi AS pada Rabu – termasuk rilis tertunda Pesanan Barang Tahan Lama, serta data mingguan Klaim Pengangguran Awal dan Indeks Manajer Pembelian Chicago. Selain itu, komentar dari anggota FOMC yang berpengaruh akan memainkan peran kunci dalam mendorong permintaan USD dan menciptakan peluang jangka pendek di sekitar pasangan XAUUSD.




