Emas kembali menarik minat beli pada sesi perdagangan terakhir November, didorong oleh meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan kembali memangkas suku bunga pada pertemuan Desember. Para pelaku pasar terlihat tidak terlalu terpengaruh oleh penguatan tipis dolar AS maupun sentimen risiko yang relatif positif. Secara teknikal, keluarnya harga dari zona konsolidasi pekan ini menjadi sinyal awal potensi kelanjutan reli logam mulia tersebut.
Instrumen emas, yang biasa disimbolkan XAUUSD, terlihat membutuhkan validasi tambahan sepanjang pekan ini. Harga berhasil menembus area konsolidasi di kisaran 4.142–4.147 dalam dua hari terakhir, setelah pembukaan yang cukup meyakinkan di sesi Asia. Meski sempat tertahan saat memasuki sesi Eropa, emas tetap mampu bergerak menuju level tertinggi dua minggu, meski masih belum mampu melampaui area 4.200 di tengah sinyal fundamental yang beragam.
Faktor utama yang terus menopang kenaikan emas adalah meningkatnya keyakinan pasar terhadap peluang pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada Desember mendatang. Kenaikan intraday sejak sesi Asia juga menunjukkan bahwa pelaku pasar regional telah mengambil langkah awal posisi beli. Jika momentum ini bertahan, tidak tertutup kemungkinan emas menembus dan bertahan di atas 4.200 pada sesi Eropa maupun Amerika.
Di sisi lain, dolar AS tampak mencoba melanjutkan rebound yang terjadi pada sesi sebelumnya, bangkit dari level terendah mingguan. Penguatan mata uang tersebut turut membatasi kenaikan emas, bersamaan dengan sentimen positif terhadap aset berisiko akibat prospek pelonggaran kebijakan moneter AS serta harapan kemajuan diplomasi Rusia–Ukraina. Meskipun demikian, tren XAUUSD secara keseluruhan masih berada dalam jalur bullish mingguan, dan pasar tampaknya mengabaikan hambatan-hambatan tersebut.
Emas Terus Mempertahankan Bias Bullish
Pertanyaan yang muncul adalah: apa yang mampu menjaga traksi kuat emas minggu ini di tengah spekulasi pemotongan suku bunga, kenaikan moderat dolar AS, dan sentimen risiko yang cenderung positif?
Pernyataan bernada dovish dari sejumlah pejabat Federal Reserve baru-baru ini menegaskan bahwa pemotongan suku bunga Desember bukanlah kemungkinan yang dapat diabaikan. Rangkaian data ekonomi AS yang dirilis pekan ini, meski bervariasi, tidak cukup untuk mengubah ekspektasi tersebut. Hal ini mendorong emas—yang tidak memberikan imbal hasil—menuju level tertinggi dua pekan selama sesi Asia pada Jumat.
Selain itu, laporan terbaru menyebutkan bahwa penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, muncul sebagai kandidat kuat Ketua Federal Reserve selanjutnya. Ia diperkirakan akan mengakomodasi seruan Presiden Donald Trump untuk pemotongan suku bunga yang agresif. Informasi ini ikut menyeimbangkan penguatan dolar AS dan memberikan dukungan tambahan bagi komoditas.
Dari kawasan Laut Hitam, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa revisi proposal AS dapat menjadi dasar perjanjian masa depan terkait Ukraina, tetapi hanya jika Ukraina menarik pasukan dari wilayah yang diklaim Rusia. Putin juga menegaskan bahwa Rusia akan mengambil wilayah tersebut dengan paksa jika syarat itu tidak dipenuhi, sementara Ukraina tetap menolak menyerahkan wilayahnya. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengingatkan bahwa kesepakatan masih jauh dari kata final, sementara Trump menyatakan bahwa perdamaian sudah mendekati kesepakatan. Situasi ini menjaga risiko geopolitik tetap tinggi dan memberikan keuntungan bagi emas sebagai aset safe-haven.
Tidak ada rilis data ekonomi penting dari AS pada Jumat, sehingga pergerakan XAUUSD bergantung sepenuhnya pada sentimen pasar terkait ekspektasi pemotongan suku bunga dan dinamika risiko global. Secara fundamental, emas memiliki peluang untuk melanjutkan kenaikan dan menutup hari serta pekan terakhir November dengan performa positif. Meski begitu, potensi koreksi akibat aksi ambil untung tetap perlu diantisipasi.




