Dolar Australia melemah terhadap dolar AS meski proyeksi kenaikan suku bunga RBA pada Februari terus berkembang. Sementara menguatnya dolar AS didapat dari data tenaga kerja utama AS yang beragam memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed lebih lanjut.
Dolar Australia melemah terhadap Dolar AS, memperpanjang penurunan di hari kelima berturut-turut. AUDUSD saat ini diperdagangkan di sekitar level 0.6615, turun dari level pembukaan hari ini di 0.6629. Pasangan mata uang ini sempat menyentuh level bawah di 0.6612, tidak jauh dari level bawah bulan ini di area 0.6607 yang dicapai pekan lalu.
Namun, penurunan pasangan AUDUSD kemungkinan tidak terlalu jauh, karena dolar Aussie masih menemukan dukungan seiring pasar yang semakin waspada terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Australia secepatnya pada Februari.
Dua bank raksasa Australia, Commonwealth Bank of Australia dan National Australia Bank memperkirakan Reserve Bank of Australia (RBA) akan melakukan pengetatan kebijakan moneter lebih awal akibat inflasi yang masih mendera dan keterbatasan kapasitas.
Perkiraan tersebut sejalan dengan keputusan RBA yang mempertahankan suku bunga pada pertemuan terakhir pekan lalu. Sementara itu, pasar swap mencerminkan peluang kenaikan suku bunga sebesar 28% di Februari dan hampir 41% pada Maret.
Dolar Aussie berada di bawah tekanan setelah data S&P Global Manufacturing PMI Australia yang dirilis pada Selasa menunjukkan angka 52,2 pada Desember, naik dari laporan sebelumnya 51,6. Sementara itu, Services PMI turun menjadi 51,0 dari 52,8, dan Composite PMI turun menjadi 51,1 dari 52,6.




