Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Di Tertinggi Baru Sepanjang Masa

0
120

Harga emas kembali mencetak sejarah baru di awal pekan perdagangan. Logam mulia ini melonjak tajam dan membentuk rekor tertinggi sepanjang masa, menembus area krusial 4.400 dan memicu perhatian pelaku pasar global.

Pada perdagangan Senin, emas (XAUUSD) diperdagangkan di kisaran 4.405, setelah sukses melewati rekor sebelumnya di 4.381 dan menembus level psikologis 4.400. Bahkan, harga sempat menyentuh 4.409, mencatatkan puncak baru sepanjang sejarah pada sesi Asia kedua hingga awal sesi Eropa.

Lonjakan agresif ini tidak terjadi tanpa sebab. Salah satu pendorong utama datang dari melemahnya dolar AS, yang tertekan oleh meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve. Data inflasi AS yang menunjukkan perlambatan, ditambah laporan tenaga kerja yang melemah, memperkuat spekulasi bahwa bank sentral AS akan segera melonggarkan kebijakan moneternya.

Ekspektasi tersebut menjadi sentimen negatif bagi dolar AS, yang setelah menguat selama tiga hari berturut-turut, kini bergerak di sekitar indeks 98,60. Lingkungan suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya oportunitas memegang emas, sehingga meningkatkan daya tarik logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil bunga.

Di sisi lain, permintaan aset safe-haven tetap kuat. Ketegangan geopolitik yang belum mereda, khususnya konflik Israel–Iran serta meningkatnya gesekan antara AS dan Venezuela, mendorong investor mencari instrumen yang mampu menjaga nilai aset di tengah ketidakpastian global. Dalam kondisi seperti ini, emas kembali memainkan perannya sebagai pelindung nilai utama.

Meski demikian, pergerakan emas ke depan berpotensi menghadapi tantangan. Aktivitas pasar diperkirakan akan relatif sepi menjelang periode liburan panjang, sehingga tidak menutup kemungkinan sebagian trader memilih merealisasikan keuntungan. Situasi ini dapat membatasi ruang kenaikan harga emas dalam jangka pendek.

Fokus pasar selanjutnya tertuju pada rilis Indeks Aktivitas Nasional Federal Reserve Chicago pada Senin sore waktu setempat. Sementara itu, pada Selasa, perhatian akan beralih ke data awal Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal III, yang berpotensi menjadi katalis baru bagi pergerakan dolar dan harga emas.