Harga Emas Menguat Dibantu Ancaman Trump

0
66

JAVAFX – Berita komoditas di hari Kamis(24/8/2017), harga emas menguat dibantu ancaman Trump pada perdagangan Rabu kemarin seakan membangkitkan situasi safe haven kembali menjelang berlangsungnya simposium Jackson Hole nanti malam.

Pada perdagangan kemarin, emas bergerak menguat setelah konflik antara Gedung Putih dengan parlemen AS muncul, sehingga membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $5,30 atau 0,41% di level $1290,65 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup menguat $0,12 atau 0,67% di level $17,18 per troy ounce.

Akhir pekan lalu, harga emas sempat melewati level psikologis $1300 per troyounce nya setelah konflik di Gedung Putih dan serangan teror di Barcelona Spanyol muncul. Dan awal pekan, latihan militer tahunan yang diselenggarakan AS bersama dengan Korea Selatan membuat situasi di Semenanjung Korea memanas kembali. Lalu semalam situasi safe haven muncul kembali seiring dengan memanasnya kembali antara Presiden Trump dengan parlemen AS.

Trump menginginkan pembangunan dinding pemisah sepanjang perbatasan AS dengan Mexico, sesuai janji kampanyenya waktu itu dan kemungkinan harus menganggarkan sebesar $1,6 milyar. Tujuan pembangunan tersebut adalah meminimalkan penyelundupan barang yang memang sangat meresahkan pemerintah AS selama ini. Trump menginginkan kontrol yang ketat terhadap lintas barang dan membatasi migrasi buruh Mexico ke AS.

Namun sepertinya segala keinginan Trump mendapatkan sikap yang kurang kooperatif dari parlemen, khususnya dari kubu Demokrat, sehingga Trump mengancam akan membubarkan pemerintahan yang sedang berjalan saat ini. Ancaman tersebut menambahkan kondisi beli emas setelah data penjualan perumahan baru AS semalam yang dilaporkan mengalami penurunan.

Penguatan kali ini memang dengan volatilitas harga emas yang tidak akan banyak levelnya karena fokus tetap di the Fed jelang simposium Jackson Hole di pekan ini.

Nanti malam data klaim pengangguran mingguan AS dan data oenjualan rumah bekas pakai AS, bila semua membaik maka akan menekan emas, itupun tidak akan besar karena faktor simposium Jackson Hole akan merintanginya.

Simposium para bankir seluruh dunia tersebut memang menjadi magnet ampuh bagi pergerakan pasar, baik pasar uang ataupun pasar komoditi dan pasar ekuitas akhir-akhir ini, karena Jackson Hole merupakan tempat curahan hati bagi bankir-bankir dunia untuk mengeluarkan program kerja 3 bulan mendatang.

Jadi kita bisa tahu apakah Janet Yellen masih bersikukuh dengan suku bunga yang naik atau tidak di simposium tersebut. Termasuk keinginan Mario Draghi apakah ECB benar-benar akan menarik paket stimulus Eropa atau ESM-nya dalam waktu dekat atau tidak. Termasuk juga kenapa suku bunga Bank Indonesia kemarin turun. Itu semua akan diketahui dalam pertemuan yang akan berlangsung di akhir pekan ini, sehingga pergerakan besar kemungkinan akan terjadi berdasar verbal intervensi.

Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami tekanan seperti semalam dimana indeks DowJones ditutup melemah 0,4%. Sedangkan indeks dolar mengalami pelemahan sebesar 0,29% di angka 93,15 karena terimbas situasi di Korea.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, Marketwatch
Sumber gambar: CNBC (.com)