Dolar Australia bangkit dari penurunan signifikan pada sesi perdagangan sebelumnya, setelah memperoleh dukungan dari sikap dewan Reserve Bank of Australia (RBA) yang menyatakan kesiapan untuk kembali mengetatkan kebijakan apabila inflasi tidak bergerak sesuai perkiraan.
Nada hawkish Bank Sentral Australia di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga menopang pergerakan AUDUSD yang perlahan menguat dan rebound menuju level tertinggi 14 bulan di 0,6727 pada Selasa. Saat ini, pasangan mata uang ini diperdagangkan di sekitar level 0.6765 setelah hari ini dibuka dari level 0.6691.
Penguatan AUDUSD terjadi setelah pasangan tersebut mengalami koreksi signifikan pada perdagangan Senin, sekaligus mengakhiri reli enam hari beruntun. Volume perdagangan diperkirakan relatif tipis seiring libur Tahun Baru di Australia.
Notulen Rapat RBA bulan Desember menunjukkan meningkatnya keraguan di kalangan anggota dewan mengenai apakah kebijakan moneter saat ini masih cukup ketat. Para pembuat kebijakan menegaskan kesiapan untuk kembali mengetatkan kebijakan jika inflasi tidak mereda sesuai perkiraan.
Dengan perhatian yang lebih besar tertuju pada laporan CPI kuartal IV yang akan dirilis pada 28 Januari, analis menilai bahwa jika inflasi inti Australia pada kuartal keempat lebih tinggi dari perkiraan maka berpotensi memicu kenaikan suku bunga pada pertemuan RBA tanggal 3 Februari.
Pasangan AUDUSD masih berpeluang melanjutkan penguatan, seiring dolar AS yang kemungkinan masih menghadapi tekanan di tengah berlanjutnya ekspektasi dua kali pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada 2026.
Sementara itu, perhatian pasar tertuju pada Notulen Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Desember yang dijadwalkan rilis pada Selasa waktu setempat atau Rabu dini hari WIB, guna memperoleh petunjuk mengenai proyeksi kebijakan Federal Reserve untuk 2026.



