Emas Kembali Ke Level 4300, Bukan Hal Mustahil

0
16

Seperti yang diketahui, harga emas naik ke level tertinggi dalam enam minggu pada perdagangan Senin di perdagangan hari pertama Desember, meskipun tanpa didukung oleh pembelian yang kuat. Ternyata, sentimen risiko yang melemah, masalah ekonomi China, dan risiko geopolitik lah yang menjadi pendorong utama komoditas ini. Selain itu, para pelaku pasar tampaknya wait-n-see menjelang rilis data makroekonomi AS yang dijadwalkan pada awal bulan baru.

XAUUSD bergerak naik-turun dalam rentang yang relatif dekat saat memasuki perdagangan sesi Eropa dan saat ini diperdagangkan di bawah level 4.250, setelah turun dari level atas intraday yang dicapai pada Senin pagi ini. Komentar dovish terbaru dari beberapa pejabat Federal Reserve (Fed) menjadi faktor memperkuat ekspektasi pasar bahwa bank sentral AS akan kembali melakukan pemotongan suku bunga pada pertemuan di Desember ini.

Pernyataan dovish terbaru dari Gubernur Federal Reserve AS Christopher Waller dan Presiden Federal Reserve New York John Williams memperkuat argumen untuk pemotongan suku bunga lagi bulan ini. Sikap dovish oleh para pejabat menjadi faktor yang menghantam penurunan dolar AS yang telah berlangsung selama seminggu dan terus menjadi pendorong bagi harga emas.

Sementara itu, survei swasta yang dirilis Senin menunjukkan aktivitas bisnis sektor manufaktur China tak terduga kembali mengalami kontraksi. Data PMI resmi yang dirilis Minggu, kontraksi untuk bulan kedelapan berturut-turut, dan berdampak negatif pada sentimen investor di tengah ketidakpastian geopolitik yang terus berlanjut.

Ketidakpastian geopolitik yang berasal dari eskalasi perang Rusia-Ukraina dan kehati-hatian pasar juga memberikan dukungan tambahan untuk kenaikan harga emas sebagai aset safe-haven. Risiko geopolitik meningkat, setelah drone laut Ukraina menyerang dua kapal tanker minyak dari armada bayangan Rusia saat melintasi Laut Hitam.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan bahwa pembicaraan terbaru dengan pejabat Ukraina sangat produktif, meskipun ia mencatat bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengakhiri perang.

Namun demikian, kenaikan intraday ini masih kurang didukung oleh pembelian lanjutan, karena para investor tampaknya enggan untuk masuk pasar secara agresif karena mereka tengah menantikan rilis data makro AS yang penting pekan ini, dimulai dengan ISM Manufacturing PMI AS yang dirilis hari ini, yang dapat menjadi penentu ke mana arah sentimen. Sehingga, para pelaku sangat berhati-hati sebelum mengambil posisi lebih lanjut.