Harga Emas Alami Tekanan Berat Ditengah Keinginan Naiknya Suku Bunga

0
110

JAVAFX – Harga emas alami tekanan berat ditengah keinginan naiknya suku bunga Fed pada perdagangan Kamis kemarin dengan masih tampak ada sisi jual yang muncul pasca keinginan naiknya suku bunga the Fed tetap dilaksanakan.

Pekan sebelumnya harga emas bergerak besar dan menguat berkat pergerakan mata uang global terhadap dolar AS dengan munculnya tarif baru dan berlanjut dengan aksi saling berbalas antara AS dengan China sehingga memunculkan aksi safe haven dolar sesaat. Namun rupanya perang tarif antara kedua negara adidaya tersebut akan berlangsung dalam tempo yang lama sehingga aksi menekan dolar kembali muncul dan membuat harga emas masih bisa membaik ditengah perang dagang yang memanas.

Emas akan selalu mengalami tekanan harga dan tekanan tersebut berupa perang dagang dan rencana kenaikan suku bunga the Fed yang makin menguat sehingga berhasil menahan emas untuk pulih harganya lebih besar. Sejak April hingga sebelumnya, harga emas sudah mengalami penurunan sebesar 12% yang juga dipengaruhi oleh kinerja dolar AS yang terus menguat, apalagi beberapa negara ketiga sedang bermasalah juga dengan hutang dolarnya sehingga upaya emas untuk bangkit terasa sangat sulit.

Dan dini hari tadi rupanya merupakan titik balik bagi pemulihan emas di mana untuk ketujuh kalinya the Fed menaikkan suku bunganya dari 2% menjadi 2,25% sehingga membuat dolar menguat kembali dan segera membuat emas mengalami aksi ambil untungnya setelah 3 pekan menguat terus. Derita emas berlanjut ketika Jerome Powell menyatakan dimungkinkan bahwa kenaikan suku bunga selanjutnya karena demi kondisi ekonomi AS yang sangat akomodatif. Diperkirakan Desember akan ada kenaikan lagi.

Dan kondisi ini sempat tidak disukai Trump sehingga harga emas sempat pulih berkat dolar yang tidak ingin menguat. Namun data pertumbuhan AS ternyata membaik serta Powell kembali menyatakan bahwa ekonomi AS masih sangat kuat dan butuh kenaikan lanjutan, membuat harga emas terkoreksi panjang.

Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $12,70 atau 1,06% di level $1186,40 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup melemah $0,13 atau 0,91% di level $14,27 per troy ounce.

Berbeda dengan negara lain, kinerja ekonomi AS sebelumnya, memang kadang menunjukkan kinerja yang lebih bagus meski ada perang dagang sehingga ruang kenaikan suku bunga the Fed memang sulit untuk dibendung lagi. Emas sebagai salah satu instrumen investasi pertahanan nilai aset selama masa ketidakpastian ekonomi sempat gagal berfungsi dengan semestinya, karena investor beralih langsung dengan mencari aset berlatar belakang dolar AS yang lebih menjanjikan.

Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup positif di mana bursa DowJones naik 0,21%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,75% di level 94,838 Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu inflasi Jepang, tingkat pengangguran Jerman, transaksi berjalan Inggris, inflasi Inggris, PDB Kanada, inflasi zona euro, core PCE AS dan sentimen Michigan.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi