Harga Emas Bergerak Menguat

0
54

JAVAFX – Harga emas bergerak menguat pada perdagangannya awal pekan ini dimana investor makin bahagia pasca berlangsungnya pertemuan para bankir dunia di Jackson Hole Wyoming Kansas City yang nampaknya suku bunga the Fed tidak segera cepat naik.
Emas sekarang sepertinya berada dan ingin tetap bertahan dikisaran level psikologisnya yaitu level $1300/troy ounce pada perdagangan sore ini dipicu telah berakhirnya simposium para bankir seluruh dunia tersebut memang menjadi magnet ampuh bagi pergerakan pasar, baik pasar uang ataupun pasar komoditi dan pasar ekuitas akhir-akhir ini, karena Jackson Hole merupakan tempat berkumpulnya para bankir dunia untuk menjelaskan program kerjanya hingga akhir tahun ini
Minggu lalu prosentase kenaikan suku bunga the Fed di Desember sekitar 50%, sekarang turun menjadi 30%. Ini disebabkan oleh uraian dari Janet Yellen akhir pekan lalu yang menyatakan bahwa the Fed sepertinya akan menunda kenaikan suku bunganya di tahun ini, dan tanpa kejelasan suku bunga akan naik selanjutnya.
Yellen hanya menyatakan bahwa the Fed menekankan fokus kerjanya bagi perbaikan sistem perbankan dalam negeri agar semua bank di AS segera mematuhi aturan Dodd-Frank, sebuah aturan sistem perbankan yang berhasil membawa AS untuk keluar dari kemelut sistem keuangan yang terjadi disaat krisis keuangan dunia 2008-2009.
Faktor hasil simposium para bankir dunia tersebut membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat $4,40 atau 0,34% di level $1296,45 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex untuk sementara bergerak menguat $0,11 atau 0,66% di level $17,25 per troy ounce.
Emas sendiri sejauh ini telah bertahan di level resistan karena masalah politik di AS masih belum kondusif. Pekan lalu Trump marah besar karena gagalnya rencana pembangunan dinding pemisah sepanjang perbatasan AS dengan Mexico, sesuai janji kampanyenya waktu itu dan kemungkinan harus menganggarkan sebesar $1,6 milyar.
Selain masalah pembatas perbatasan tersebut, masalah reformasi pajak juga membuat parlemen AS pusing memikirkan jalan keluar untuk menggantikan dana dari hasil pemotongan pajak tersebut. Ini disebabkan juga ambang batas hutang atau debt ceiling AS sudah mendekati ambang batas atasnya, sehinga diharapkan di Oktober ini hutang yang jatuh tempo juga bisa diambilkan dari anggaran pemerintah, itupun dengan catatan bahwa debt ceiling-nya harus naik dan mendapat persetujuan parlemennya.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, MarketWatch
Sumber gambar: Reuters.com