Harga Emas Makin Menguat Didorong Panasnya Korea

0
57

JAVAFX – Berita komoditas di hari Selasa(10/10/2017), harga emas makin menguat didorong oleh panasnya Korea pada perdagangan kemarin sehingga memunculkan aksi safe haven yang juga dibantu oleh liburnya pasar keuangan AS di awal pekan kemarin.

Penguatan emas kemarin memang muncul ketika situasi geopolitik yang berkaitan dengan AS kembali memanas. Seorang pejabat Rusia yang kembali dari Pyongyang menyatakan kepada media setempat bahwa Presiden Kim Jong-un telah menyiapkan rudal berhulu ledak nuklir dan mempunyai jangkauan yang lebih jauh dibandingkan sebelum-sebelumnya dan segera dipersiapkannya untuk diluncurkan.

Hal ini merupakan jawaban dari Kim setelah Presiden Trump menyatakan dengan isyarat tersembunyi sehari sebelumnya yang intinya bahwa AS akan menggelar pasukannya untuk menggempur Korea Utara dalam waktu dekat. Namun pernyataan Kim tersebut muncul ketika dalam sebuah pertemuan tahunan Komite Pusat Korea Utara bahwa dirinya yang ingin membuat rudal nuklir demi menjaga kewibaannya dan kedaulatan negaranya serta ingin menjangkau AS dengan sekali tembak saja.

Faktor inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $11,50 atau 0,90% di level $1286,40 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup menguat $0,20 atau 1,19% di level $16,99 pertroy ounce.

Selain itu, pengaruh penguatan emas juga muncul karena data NFP negatif, namun unemployment rate atau tingkat penganggurannya mengalami penurunannya kembali serta tingkat upah melonjak tajam terbaik sejak Desember tahun lalu.

Akibat badai Irma dan badai Harvey memang terjadi sebuah pengurangan tenaga kerja secara besar-besaran setelah jutaan warga yang terkena badai harus mengungsi sehingga mereka untuk sementara kehilangan pekerjaan.

Namun peningkatan upah yang besar memang masih menunda emas untuk terangkat lebih tinggi karena potensi upah yang naik dapat menggiring inflasi yang tinggi juga. Selain itu faktor mulai bangkitnya lapangan kerja dengan isyarat dari klaim pengangguran mingguan yang terus menurun dalam 3 minggu terakhir maka di bulan depan akan ada penanjakan nonfarm payroll tersebut.

Sentimen agak tertahannya emas untuk menguat tajam juga disebabkan lolosnya reformasi pajak. Pasar menganggap dengan adanya reformasi pajak, maka pendapatan masyarakat dan bisnis di AS akan meningkat, sehingga laju pertumbuhan dan inflasi AS akan membaik sehingga kenaikan suku bunga dapat menahan panasnya ekonomi AS.mendengar suku bunga naik, maka emas langsung terkoreksi.

Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami pelemahan tipis dimana DowJones spot ditutup turun 0,01%. Sedangkan indeks dolar atau Dixie turun 0,1% di angka 93,789. Sepanjang pagi hingga sore hari, data-data ekonomi yang penting diperhatikan seperti transaksi berjalan dan survei ekonomi Jepang, keyakinan bisnis Australia dan neraca perdagangan euro.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: CNBC