Harga Emas Sepertinya Ingin Bangkit

0
85

JAVAFX – Harga emas sepertinya ingin bangkit pada perdagangan hari ini di mana aksi beli emas masih bisa terjadi setelah Presiden Trump menjatuhkan sanksi ekonomi ke Iran dan investor masih sedikit enggan mengoleksi aset emas karena menantikan data inflasi AS nanti malam yang bisa mempengaruhi kelanjutan naiknya suku bunga the Fed.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback sedikit memberikan tekanannya kepada emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $0,90 atau 0,07% di level $1312,80 per troy ounce. Dan pagi ini, sisi beli emas sudah mulai muncul lagi setelah dolar AS sedikit alami koreksinya.

Presiden Trump kemarin menyatakan sudah mundur dari perjanjian nuklir Iran 2015, yang berarti sanksi ekonomi ke Iran akan muncul lagi. Namun gejolak pasar emas tidak terjadi secara besar-besaran, karena kekhawatiran kacaunya ekonomi dunia akibat dari embargo Iran sepertinya tidak akan berdampak besar, sehingga potensi kisruhnya ekonomi dunia juga tidak akan terdampak secara nyata.

Malahan investor emas lebih khawatir dengan pergerakan suku bunga the Fed yang akan agresif yang disebabkan oleh kinerja ekonomi AS yang terus menggeliat sejak Beige Book rilis 3 pekan lalu. Beberapa data ekonomi AS yang merupakan pendukung suku bunga, semuanya memang menghendaki suku bunga the Fed harus berubah naik, sehingga peluang aset-aset berlatar belakang dolar AS memang terus membaik, dan ini terlihat pada pergerakan yield obligasi pemerintah AS yang terus berada di kisaran tertingginya, sekitar 3% semalam, yang artinya bahwa the Fed sendiri harus segera mendekatkan suku bunganya dengan angka yield obligasi agar perekonomian tidak terus memanas.

Masalah inflasi produsen AS semalam menjadi pendorong harga emas, dan apakah data inflasi konsumen AS di periode kali ini bisa menurun juga. Jika data menurun, maka kesempatan emas menjauhi level terendah 1 Mei kemungkinan besar akan terjadi. Namun jika data inflasinya membaik, maka level psikologis $1300 per troy ounce bisa tertembus ke bawah.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg.
Sumber gambar: Reuters