Euro kembali memperpanjang penurunannya dan semakin mendekati area 1.1550 terhadap dolar AS. Meski secara keseluruhan pasangan ini masih berada dalam tren penguatan mingguan—didukung oleh pelemahan dolar AS—pergerakan intraday menunjukkan bahwa reli tersebut semakin terkikis. Ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve yang kembali meningkat, menjadi faktor utama yang menekan performa Greenback dan sebelumnya mendorong penguatan EURUSD.
Emas kembali menarik minat beli baru di sesi perdagangan terakhir November di tengah kembali meningkatnya spekulasi pemotongan suku bunga lagi oleh The Fed di Desember. Para pelaku pasar tampak tidak terlalu terpengaruh oleh kenaikan ringan dolar AS dan sentimen pasar yang berani mengambil risiko. Secara teknikal, keluar dari zona konsolidasi minggu ini, seakan menjadi sinyal pembuka jalan untuk kenaikan logam mulia terebut lebih lanjut.
Euro melemah terhadap dolar AS pada pekan ini setelah sebelumnya mencatat kenaikan selama tiga hari beruntun yang sempat membawa EURUSD naik kembali di atas level 1.1600. Data Keyakinan Konsumen Zona Euro yang relatif stabil, ditambah dengan penguatan tipis dolar AS dari level terendahnya, membuat mata uang bersama tersebut bergerak korektif. Sentimen pasar masih dibayangi ekspektasi kuat mengenai pemotongan suku bunga The Fed, yang seharusnya dapat menahan laju penguatan Greenback.
Harga emas bergerak turun tipis pada perdagangan Kamis, dipengaruhi oleh sentimen pasar yang lebih percaya diri sehingga memicu aksi ambil untung. Tingginya selera risiko dan optimisme terkait peluang tercapainya kesepakatan damai Rusia–Ukraina menjadi faktor yang menahan laju kenaikan komoditas ini. Sementara itu, ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter Fed membuat dolar AS melemah, jalan bagi emas mempertahankan momentum.
Harapan pasar bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada Desember kembali membebani kinerja dolar AS. Ekspektasi ini menguat meskipun data terbaru menunjukkan klaim tunjangan pengangguran awal turun ke level terendah sejak April dan pesanan barang tahan lama AS meningkat pada September.
Yen Jepang kesulitan memanfaatkan penguatan intraday yang moderat imbas sentimen pasar yang optimis dan kekhawatiran fiskal mendorong aksi jual untuk Yen Jepang yang merupakan aset safe haven. Tapi, ekspektasi kebijakan BoJ-Fed yang berbeda dapat membatasi potensi kenaikan signifikan USDJPY.
Emas tampaknya mulai cukup stabil mempertahankan traksi kenaikannya, kembali menguat pada hari Rabu setelah perdagangan di hari kemarin konsolidasi di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga The Fed pada bulan Desember, yang membuat dolar AS merosot ke level terendah satu minggu, yang menguntungkan komoditas tersebut.
Data MBA 30-Year Mortgage Rate USA dilaporkan sebesar 0.064. Data ini lebih buruk daripada ekspektasi pasar yang sebelumnya diperkirakan di .
Di saat yang sama,...