Pasukan perdamaian PBB gelar latihan di China

0
13
FILE PHOTO: Overview of the session of the Human Rights Council during the speech of U.N. High Commissioner for Human Rights Michelle Bachelet at the United Nations in Geneva, Switzerland, February 27, 2020. Picture taken with a fisheye lens. REUTERS/Denis Balibouse/File Photo

Pasukan penjaga perdamaian dari empat negara menggelar latihan militer bersama di Provinsi Henan, China, mulai Senin.

Pasukan penjaga perdamaian PBB dari China, Mongolia, Pakistan, dan Thailand, mengikuti upacara pembukaan latihan di pusat pelatihan taktis milik Angkatan Darat Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di Queshan, Henan.

Pasukan gabungan tersebut selanjutnya pindah ke beberapa tempat latihan, kata markas komando PLA.

Latihan pasukan penjaga perdamaian PBB yang berlangsung selama 10 hari itu merupakan yang pertama kalinya digelar militer China dan difokuskan pada operasi bersama oleh pasukan perdamaian multinasional.

Latihan tersebut merupakan respons terhadap inisiatif pasukan penjaga perdamaian PBB untuk mendorong kerja sama praktis di antara negara-negara yang terlibat dalam memelihara perdamaian dan meningkatkan keterampilan para personel.

Komandan dari empat negara itu telah membentuk komando bersama dan akan mengikuti prosedur penjaga perdamaian global.

Pasukan tersebut akan ditempa berbagai materi pelatihan, di antaranya pengintaian lapangan, patroli, pengawalan bersenjata, perlindungan warga sipil, penyerangan teroris, pembangunan infrastruktur sementara, bantuan medis, dan penanganan wabah penyakit menular.

Menurut markas besar China, latihan tersebut melibatkan pasukan infanteri, regu penerbangan, insinyur, dan personel transportasi dan medis dengan mengerahkan kendaraan serbu lapis baja, helikopter, dan pesawat nirawak.

PLA akan menyediakan semua perangkat keras dalam latihan tersebut, sebagaimana dilaporkan media setempat.

Selama tiga dekade terakhir, militer China telah mengirim lebih dari 40.000 personel penjaga perdamaian dalam 25 misi di seluruh dunia.

Hal itu menjadikan China penyumbang pasukan terbesar di antara anggota tetap Dewan Keamanan PBB.