Pecah Rekor, Aksi Ambil Untung Hentikan Reli Emas

0
58

Harga emas kembali terkoreksi setelah sempat menembus level 4.500 dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Pelemahan yang membawa harga kembali ke bawah level psikologis tersebut diduga dipicu oleh aksi ambil untung investor menyusul reli tajam dalam beberapa hari terakhir. Meski demikian, ekspektasi kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) yang cenderung dovish diperkirakan akan membatasi penguatan dolar AS dan tetap memberikan dukungan bagi harga emas.

Saat ini, emas diperdagangkan di sekitar level 4.490 setelah sebelumnya mencatat rekor tertinggi baru di 4.525 pada Rabu pagi dalam sesi perdagangan Asia. Namun, XAUUSD bergerak dengan bias negatif pada paruh pertama sesi Eropa, meskipun masih bertahan tidak jauh dari level pembukaan harian di kisaran 4.485.

Meski mengalami koreksi, potensi penurunan harga emas diperkirakan relatif terbatas. Meningkatnya harapan pemangkasan suku bunga lanjutan oleh The Fed pada tahun depan masih menjadi faktor pendukung utama. Pasar saat ini memproyeksikan beberapa kali penurunan suku bunga pada 2026, seiring dengan tanda-tanda perlambatan inflasi dan melemahnya pertumbuhan lapangan kerja di Amerika Serikat.

Aktivitas pasar keuangan diperkirakan cenderung sepi menjelang libur Natal. Pelaku pasar menantikan rilis data Klaim Pengangguran Awal AS yang dijadwalkan pada Rabu sore waktu setempat. Konsensus memperkirakan klaim pengangguran awal mencapai 223.000 untuk pekan yang berakhir pada 13 Desember, sedikit lebih rendah dibandingkan 224.000 pada periode sebelumnya.

Di sisi lain, meningkatnya ketidakpastian geopolitik turut menopang daya tarik emas sebagai aset lindung nilai (safe haven). Ketegangan terbaru antara Amerika Serikat dan Venezuela dipandang berpotensi membatasi tekanan penurunan harga, sehingga trader dengan posisi jual agresif perlu tetap berhati-hati.

Parlemen Venezuela pada Selasa menyetujui peraturan baru yang mengkriminalisasi berbagai aktivitas yang dianggap dapat mengganggu navigasi dan perdagangan nasional, termasuk penyitaan kapal tanker minyak. Regulasi tersebut mencakup kategori “kejahatan internasional lainnya” dan diberlakukan menyusul langkah terbaru Amerika Serikat terhadap pengiriman minyak Venezuela, yang semakin memperkeruh hubungan kedua negara.