Emas mengalami penurunan yang relatif lebih besar di minggu lalu pada perdagangan di pasar internasional, menyusul serangkaian kelesuan perdagangan di minggu ini. Perdagangan saat ini menuju ke kinerja kuartal terburuk dalam lima kwartal terakhir karena nada hawkish yang disampaikan dari bank sentral global, sehingga meredupkan daya tarik emas sebagai asset safe haven.
Pada perdagangan emas di pasar spot, harga turun 0,3% menjadi $ 1,811,23 per troy ons di AS pada kecepatan untuk penurunan bulanan ketiga berturut-turut. Emas di bursa berjangka AS juga turun 0,3% menjadi $1,811,50 per ounce di New York. Sementara itu, indeks dolar AS masih melayang di dekat puncak dua dekade terakhir, dan menuju kuartal terbaiknya dalam lebih dari tujuh tahun, membuat emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Diakui bahwa harga emas berakhir lebih rendah pada kuartal ini karena kebijakan Federal Reserve yang lebih ketat. Juga, ada peluang bagus bahwa kekhawatiran resesi akan menurunkan permintaan di seluruh komoditas.
Data awalnya memberi para pedagang gagasan bahwa karena inflasi tidak lebih buruk dari bulan lalu, mungkin The Fed tidak akan begitu agresif, membantu emas. Namun, pasar masih sangat bearish dan penjual spekulatif masuk untuk mendorong harga turun.
Menurunkan inflasi yang tinggi akan menyakitkan dan bahkan bisa menghancurkan pertumbuhan, tetapi itu harus dilakukan dengan cepat untuk mencegah pertumbuhan harga yang cepat mengakar, kata kepala bank sentral dunia pada konferensi tahunan Bank Sentral Eropa di Portugal.
