Petunjuk Suku Bunga Belum Pasti, Harga Emas Masih Akan Terkunci

0
26
Emas Fed Suku Bunga Dolar AS

Momentum ekonomi AS yang masih melemah imbas penutupan pemerintah AS terlama dalam sejarah telah menimbulkan kekhawatiran dan ‘mengganggu mental’ para pelaku pasar untuk masuk ke pasar dengan agresif. Sementara, ketidakpastian geopolitik, dipimpin oleh perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan, juga membebani sentimen investor.

Ketidakpastian geopolitik ini secara umum telah melemahkan pasar ekuitas, dan seharusnya menjadi faktor yang mendukung penguatan emas sebagai aset safe-haven. Namun, faktanya pelaku pasar saat ini, terutama XAUUSD, lebih berhati-hati dan bersiap menghadapi pergerakan depresiasi yang signifikan dalam jangka pendek.

Pada Kamis minggu lalu, data laporan Nonfarm Payrolls yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada Kamis, menunjukkan bahwa sebanyak 119.000 lapangan pekerjaan baru di Amerika yang tercipta pada September. Perubahan signifikan dan bertolak belakang dari data sebelumnya untuk penurunan 4.000 yang direvisi dari laporan kenaikan 22.000 lapangan kerja yang tercatat pada Agustus dan melampaui perkiraan pasar sebesar 50.000.

Rincian tambahan menunjukkan bahwa inflasi upah tahunan, yang diukur berdasarkan perubahan Upah Rata-Rata Per Jam, stabil di 3,8% di tingkat tahunan, di atas proyeksi 3,7%. Tapi, Tingkat Pengangguran justru meningkat dari 4,3% menjadi 4,4% yang melemahkan ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed.

Hal ini terjadi di tengah notulen FOMC Oktober yang kurang dovish pada Rabu, yang menunjukkan bahwa anggota tetap terbagi tentang langkah selanjutnya. Menurut alat FedWatch CME Group, probabilitas pemotongan suku bunga lagi oleh Federal Reserve AS pada Desember kini turun menjadi sekitar 35%.

Hal ini menjadi faktor kunci di balik kenaikan dolar AS ke level tertinggi sejak akhir Mei dan terus menjadi hambatan bagi emas yang tidak menghasilkan imbal hasil selama sesi Asia pada Jumat. Namun, sentimen risiko global yang rapuh dapat membantu membatasi penurunan bagi logam mulia yang dianggap aman.

Para trader kini menantikan rilis data PMI AS yang dipercepat dan revisi Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan. Selain itu, pidato dari anggota FOMC yang berpengaruh akan diperhatikan untuk petunjuk lebih lanjut tentang jalur pemotongan suku bunga, yang dapat memberikan dorongan baru bagi USD dan pasangan XAUUSD.

Sejumlah data lainnya akan dirilis di pekan ini, yang memengaruhi proyeksi para pelaku pasar terhadap kebijakan suku bunga Fed. Data tersebut di antaranya, Inflasi Harga Produsen (PPI), yang mana jika data ini naik signifikan, peluang pemangkasan suku bunga menyusut, karena Fed melihat adanya risiko inflasi ke depannya. Tapi, jika PPI turun/melemah, hal ini akan memberi ruang bagi Fed untuk lebih “dovish” dan peluang pemangkasan suku bunga meningkat.

Selanjutnya, data Retail Sales atau penjualan ritel, yang mewakili data konsumsi AS dan sinyal kekuatan ekonomi yang berkontribusi lebih 65% dari PDB AS. data penjualan Retail yang kuat, justru membuat Fed lebih berhati-hati jika menunda penurunan suku bunga. Tapi, data yang lemah menunjukkan permintaan konsumen yang lemah. Imbasnya, Fed berpotensi menurunkan suku bunga lebih cepat untuk menstabilkan ekonomi.