Pound Sterling Semringah, Ditopang Data Tenaga Kerja Inggris Yang Positif

0
40

Sterling menguat terhadap dolar AS setelah data tenaga kerja Inggris menunjukkan, pertumbuhan upah di atas proyeksi, meski permintaan tenaga kerja masih lemah pada tiga bulan hingga Oktober. Pasar masih hati-hati menjelang rilis data tenaga kerja AS termasuk NFP yang akan menjadi petunjuk baru mengenai prospek suku bunga The Fed.

Pound Sterling menunjukkan volatilitas yang tinggi, melonjak tajam terhadap dolar AS pasca data tenaga kerja Inggris dirilis. GBPUSD saat ini berada di level 1.3410 melonjak tajam dari level bawah intraday di 1.3366 setelah membuka perdagangan hari ini dari level 1.3371.

Mata uang Inggris merespons positif terhadap data tenaga kerja, karena laporan menunjukkan bahwa Rata-Rata Penghasilan Tanpa Bonus, indikator utama pertumbuhan upah, naik dengan laju tahunan 4,6%, lebih cepat dari perkiraan 4,5%. Selain itu, pembacaan untuk tiga bulan hingga September direvisi naik menjadi 4,7% dari 4,6%.

Rata-rata Penghasilan Termasuk Bonus mencatat pertumbuhan sebesar 4,7%, di atas perkiraan para ekonom 4,4%. Namun, angka itu masih lebih rendah dari rilis data sebelumnya sebesar 4,9%, yang direvisi naik dari 4,8%.

Namun, kenaikan penguatan sterling kemungkinan terbatas karena permintaan tenaga kerja yang memburuk, dengan Tingkat Pengangguran ILO naik menjadi 5,1%, seperti yang sudah diperkirakan, dari laporan sebelumnya 5%.

Selain itu, Inggris terpaksa kembali mengalami pemutusan hubungan kerja. Ekonomi Inggris kehilangan sebanyak 17.000 lapangan pekerjaan pada tiga bulan hingga Oktober, meski tidak seburuk laporan sebelumnya sebesar 22.000 pemutusan hubungan kerja.

Tanda-tanda pertumbuhan upah yang lebih tinggi dari perkiraan dan permintaan tenaga kerja yang lemah diperkirakan akan memaksa pejabat Bank of England (BoE) untuk melakukan keseimbangan yang rumit dalam pertemuan kebijakan moneter pada Kamis. Menurut perkiraan pasar, BoE diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3,75%.