Presiden Peru serukan perdamaian politik di tengah protes

0
28

Presiden Peru Dina Boluarte pada Selasa menyerukan perdamaian politik saat ratusan demonstran kembali lakukan aksi protes di jalan-jalan di ibu kota Lima.

Bentrokan terjadi antara beberapa orang dalam kerumunan demonstran dengan polisi, kata sejumlah saksi mata.

Rekaman televisi menunjukkan beberapa orang dan petugas kepolisian terluka, tetapi tidak terlalu parah.

Setelah beberapa jam kerusuhan di pusat kota, kondisi pun kembali tenang.

Aksi protes dimulai pada Desember 2022 saat presiden Peru saat itu, Pedro Castillo, digulingkan.

Lebih dari 50 orang telah meninggal akibat kerusuhan dalam aksi protes tersebut.

Menteri Ekonomi Peru Alex Contreras mengatakan bahwa meskipun protes yang berlangsung selama berminggu-minggu telah berdampak ke beberapa sektor, terutama pariwisata, ekonomi negara itu masih dapat tumbuh hampir 4 persen pada tahun ini.

Pertumbuhan itu didorong oleh dana rencana pemulihan yang bernilai 1,55 miliar dolar AS (sekitar Rp22,4 triliun).

Selain itu, sol tetap menjadi mata uang paling stabil di kawasan Amerika Selatan.

Meskipun demikian, protes tersebut telah menimbulkan kerusakan sebesar 2 miliar sol (sekitar Rp7,7 triliun) terhadap produksi dan 3 miliar sol (sekitar 11,5 triliun) terhadap infrastruktur, kata Boluarte dalam konferensi terpisah pada Selasa.

Dia menyalahkan mantan presiden Castillo karena dianggap telah mempromosikan polarisasi politik selama hampir 17 bulan memegang kekuasaan.

Castillo menjalani penahanan praperadilan selama 18 bulan dan masih diselidiki untuk kasus “pemberontakan”.

Boluarte juga mengatakan bahwa aksi protes terkadang menimbulkan kekerasan karena “orang-orang radikal” yang terkait dengan perdagangan narkoba, penambangan ilegal, dan penyelundupan.

Upaya untuk menangani dampak ekonomi dari protes tersebut mencakup rencana dana pemulihan senilai 1,55 miliar dolar AS, yang diumumkan pada akhir 2022.

Dana tersebut difokuskan untuk daerah-daerah yang paling terdampak oleh protes.

Rencana pemulihan itu termasuk perluasan pemberian tunjangan dan fasilitas kesejahteraan, seperti dana pensiun, dapur umum, akses terhadap gas alam di rumah-rumah dan tempat umum, serta investasi di bidang pertambangan dan pertanian.

Contreras mengatakan bahwa Peru berniat untuk mendorong pengembangan litium dan akan menciptakan sebuah kelompok kerja litium.