Emas terlihat kesulitan mempertahankan momentum kenaikannya setelah Federal Reserve memangkas suku bunga sesuai ekspektasi pasar dan mendorong logam mulia ini menyentuh level tertinggi mingguan yang baru. Sentimen risiko yang membaik serta rebound tipis dolar AS menambah tekanan pada XAUUSD, meski harga emas masih ditopang oleh harapan terhadap kebijakan moneter The Fed yang lebih dovish.
XAUUSD terkoreksi setelah mencatat kenaikan moderat pada sesi Asia hingga menyentuh level 4.247—rekor tertinggi mingguan terbaru—sekaligus mengakhiri reli dua hari berturut-turut. Perbaikan selera risiko di pasar global, ditambah penguatan ringan dolar AS dari posisi terendah sejak 24 Oktober, menjadi kombinasi faktor yang menekan pergerakan logam mulia berstatus safe haven ini.
Meski demikian, sikap hawkish The Fed berpotensi menahan pemulihan dolar AS lebih jauh, dan pada saat yang sama diperkirakan mampu membatasi tekanan penurunan pada emas yang tidak menawarkan imbal hasil.
Ketidakpastian geopolitik yang terus berlangsung akibat perang Rusia–Ukraina turut memberi dukungan tambahan bagi emas, yang masih mampu bertahan di atas area 4.200. Sepanjang dua minggu terakhir, pergerakan harga emas cenderung berada dalam kisaran yang relatif sempit karena pasar menunggu pemicu baru.
Para pelaku pasar juga terlihat enggan mengambil posisi agresif, menunggu kemungkinan koreksi lebih dalam maupun pergerakan arah yang lebih jelas. Trader kini menantikan rilis data Klaim Pengangguran Awal Mingguan AS serta laporan Neraca Perdagangan, yang berpotensi memberi dorongan volatilitas pada sesi perdagangan Amerika Utara.




