Sudan Selatan Akan Ekspor Minyak Via Sudan

0
111

JAVAFX – Sudan Selatan dan Sudan telah sepakat untuk mengekspor minyak melalui pelabuhan Khartoum, media lokal Sudan Selatan melaporkan mengutip menteri perminyakan yang mengatakan pada hari Senin (16/07/2019).

Awow Daniel Chuang, Menteri Perminyakan dan Pertambangan Sudan Selatan, mengatakan kepada radio milik pemerintah South Sudan Broadcasting Corporation (SBBC) bahwa kedua negara sepakat untuk membentuk unit koordinasi di Port Sudan untuk memudahkan datang ke peralatan produksi minyak Sudan Selatan melalui wilayah Sudan.

Chuang mengatakan aturan pengaturan baru akan lebih mudah untuk diekspor dan juga membantu Sudan Selatan untuk lebih meningkatkan produksi minyak harian dari 170.000 barel saat ini per hari.

“Kami akan memantau semua bahan produksi minyak yang masuk ke negara itu karena minyak saat ini menghadapi beberapa tantangan,” kata Sudan Selatan dan Sudan.

Sudan Selatan yang terkurung daratan bergantung pada infrastruktur minyak Sudan untuk mengangkut minyak mentahnya untuk diekspor. Sudan Selatan pekan lalu mengirim delegasi tingkat tinggi yang dipimpin oleh menteri keuangan Salvatore Garang Mabiordit ke Khartoum untuk membahas bagaimana membuat produksi minyak dalam konflik yang menghancurkan negara Afrika timur itu.

Menurut Bank Dunia, Sudan Selatan adalah negara yang paling bergantung pada minyak untuk menyumbang sekitar 60 persen dari produk domestik bruto. Tetapi setelah negara muda itu turun ke perang saudara pada akhir 2013, produksi minyak turun dari 350.000 barel per hari pada 2011 menjadi kurang dari 130.000 barel per hari pada 2014 di tengah melonjaknya inflasi.

Setelah penandatanganan perjanjian perdamaian baru pada September 2018, konflik telah berkurang dan sebelumnya ditutup, telah dibuka kembali, dengan output harian negara saat ini diperkirakan 170.000 barel per hari.

Pada Juni 2018, Juba dan tetangganya Khartoum, pasukan keamanan gabungan untuk mengamankan instalasi minyak dan perbaikan bersama infrastruktur minyak yang rusak selama perang saudara Sudan Selatan. (WK)