Sentimen posistif terhadap Yen Jepang masih kuat, setelah data pertumbuhan upah Jepang memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga BoJ. Meski data PDB kuartal ketiga Jepang tidak banyak memengaruhi sentimen positif terhadap Yen Jepang, namun ekspektasi kebijakan moneter dovish Federal Reserve (Fed) yang melemahkan dolar AS, berpotensi membatasi pergerakan USDJPY.
Yen Jepang sedikit kesulitan untuk mempertahankan kenaikan moderatnya di sesi Asia menyusul rilis data pertumbuhan upah Jepang, yang memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan (BoJ) pada Desember. Selain itu, sentimen pasar yang hati-hati juga harusnya memberikan dukungan bagi yen sebagai mata uang safe-haven.
USDJPY saat ini diperdagangkan di sekitar level 155.25, menguat signifikan dari harga pembukaan perdagangan awal pekan ini pada level 154.06. Dolar AS masih dalam bias bearish, yang masih disebabkan oleh sikap dovish Federal Reserve (Fed) dan berpotensi menahan pasangan kenaikan USDJPY dan tidak jauh dari level terendah tiga minggu yang dicapai pada Jumat.
Sementara itu, meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga BoJ dan kekhawatiran fiskal menjaga imbal hasil obligasi pemerintah Jepang (JGB) mendekati level tertinggi multi-tahun. Divergensi selisih suku bunga antara Jepang dan Amerika serikat dapat semakin mendukung yen yang memiliki imbal hasil lebih rendah. Namun, para trader tampaknya enggan untuk melakukan taruhan arah yang agresif dan memilih untuk menepi menjelang keputusan kebijakan moneter FOMC yang sangat dinantikan pada Rabu.




