Yen Jepang terus menjaga momentum kenaikannya untuk hari kedua berturut-turut didorong oleh beragam faktor termasuk harapan kenaikan suku bunga Bank of Japan (BoJ) yang semakin kuat dan sentimen kehati-hatian pasar yang mendorong aliran dana ke aset safe-haven. Proyeksi kebijakan dovish Federal Reserve (Fed) membuat memaksa dolar AS tertahan dan semakin menekan pasangan mata uang USDJPY.
Nilai tukar Yen Jepang terhadap dolar AS (USD) yang masih stabil menguat untuk hari kedua berturut-turut memaksa pasangan USDJPY turun ke sekitar level 154.80, turun dari level pembukaan hari ini di level 155.17 yang juga level penutupan perdagangan kemarin. Pasangan mata uang safe haven ini bahkan sempat mencapai level terendah satu setengah minggu 154.67.
Para pelaku pasar sangat optimis bahwa Bank of Japan (BoJ) akan menaikkan suku bunga dalam keputusan pertemuan dua hari BoJ yang sangat dinantikan yang dimulai pada Kamis, bersamaan dengan sentimen terhadap pasar saham yang secara umum melemah, menjadi faktor utama penguatan Yen.
Di sisi lain, kekhawatiran tentang kondisi fiskal Jepang yang memburuk, akibat rencana pengeluaran besar-besaran Perdana Menteri Sanae Takaichi, mungkin akan membatasi penguatan yen lebih lanjut. Sementara dolar AS juga tampak masih kesulitan untuk bangkit dari level terendah dua bulan yang dicapai pada Senin, di tengah meningkatnya spekulasi tentang pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve AS (Fed).
Perbedaan kebijakan kedua bank sentral seakan menegaskan mata uang Jepang yang berimbal hasil rendah itu masih cukup kuat untuk melanjutkan kenaikan dan berpotensi memperpanjang tren penurunan pasangan USDJPY yang telah berlangsung selama seminggu.




