7 Hal Penting Sebelum Melakukan Transaksi Hari Ini

0
66
The Wall Street sign and row of American flags outside the New York Stock Exchange.

JAVAFX – Berikut adalah 7 hal penting yang perlu diketahui sebelum melakukan transaksi hari ini. Paling utama adalah krisis politik di Venezuela.

Venezuela membara, Presiden Venezuela Nicolas Maduro memberikan batas waktu diplomat Amerika 72 jam sejak kemarin untuk meninggalkan negara itu setelah memutuskan hubungan diplomatik dengan AS atas keputusannya untuk mengakui pemimpin oposisi sebagai presiden sementara.

Sebelumnya, rakyat Venezuela mengadakan rapat umum di seluruh Spanyol melawan pemerintah Presiden Nicolas Maduro dan mendukung Pimpinan oposisi Juan Guaido yang telah menyatakan dirinya sebagai presiden sementara negara itu. Aksi unjuk rasa dilakukan di berbagai kota besar, bahkan protes juga dilakukan di Tenerife, Barcelona dan Madrid. Sekitar 7.000 pengunjuk rasa berkumpul di alun-alun pusat ibukota Spanyol, di mana ada komunitas besar Venezuela.

Para pemrotes bersorak ketika para anggota oposisi Venezuela yang diasingkan mengumumkan bahwa pemerintah A.S. telah mengakui kepemimpinan sementara Juan Guaido.

Selain itu, terdapat sejumlah kabar dan data yang sekiranya perlu mendapat perhatian pasar hari ini.

  1. Gejolak yang terjadi di Venezuela ini diperkirakan akan mempengaruhi harga minyak mentah dunia, mengingat negeri ini merupakan salah satu produsen minyak terbesar didunia. Dalam waktu dekat, tentu produksi minyak akan berkurang. Tetapi dalam jangka panjang, hal itu dapat menyebabkan produksi yang lebih tinggi untuk negara Amerika Selatan.
  2. Jepang merilis data perdagangan yang lebih lemah dari perkiraan untuk bulan Desember. Negara itu mengatakan ekspornya turun 3,8% dari tahun sebelumnya, penurunan terbesar dalam dua tahun. Ini juga mencatat defisit perdagangan setahun penuh pertama sejak 2015. Impor naik 1,9% pada Desember, kehilangan estimasi pasar kenaikan 3,7%, dan jauh di bawah lonjakan 12,5% November. Ekspor Jepang yang lebih lemah menunjukkan bahwa perlambatan di China, ekonomi terbesar kedua di dunia, mulai berdampak pada perusahaan di tempat lain yang mengandalkannya untuk bisnis.
  3. Brexit berpotensi mundur. Kemacetan dalam pembahasan usulan perjanjian Inggris dan Uni Eropa di Parlemen berlanjut. Dijadwalkan pada minggu depan baru akan dilakukan lagi pemungutan suara atas kesepakatan alternatif yang akan disodorkan oleh Perdana Menteri Theresa May. Muncul ekspektasi bahwa Brexit bisa tertunda, sebagaimana diatur dalam pasal 50 dalam perjanjian sebelumnya. Juga dipertegas oleh pernyataan mantan Menteri Keuangan Jerman, George Osborne, sementara Menteri Perdagangan Amerika Serikat Liam Fox mengatakan bahwa penundaan Brexit akan menjadi hal yang lebih buruk daripada tidak membuat kesepakatan.
  4. Bursa saham AS ditutup naik oleh keyakinan investor atas sejumlah laporan keuangan emiten kelas berat yang membantu meredakan kekhawatiran pasar. Sebelumnya, muncul perasaan was-was atas kemungkinan melambatnya pertumbuhan ekonomi global menyusul data ekonomi China dan peringatan IMF. Disisi lain, perdagangan juga dibayangi sentiment negatif yang bersumber dari ketegangan Perang Dagang AS -China. Bursa saham Eropa juga turun karena kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global terus menakuti investor.
  5. Harga saham IBM melonjak 8,5% dan memimpin kenaikan Dow Jones. Dengan pendapatan kuartal keempat yang baik tersebut. Kenaikan saham IBM ini, maka akan menjadi pertanda baik untuk saham-saham sektor teknologi.
  6. Harga Emas berakhir sedikit lebih tinggi pada perdagangan hari Rabu (23/01), meski indek Dolar AS melemah, namun naiknya ekuitas AS membatasi potensi kenaikan harga. Disisi lain, beragam prospek ekonomi dan isu-isu global utama, termasuk ketidakpastian perdagangan dan Brexit, juga berkontribusi terhadap kenaikan logam mulia baru-baru ini. Hal ini menjaga asa bahwa harga berpeluang naik kembali. Pada dasarnya tidak ada alasan cukup kuat yang memberatkan laju kenaikan harga emas saat ini. Terlebih dengan kabar adanya kenaikan aksi beli emas oleh sejumlah bank sentral dunia, tentu menjadi elemen pendukung kenaikan harga emas lebih lanjut.
  7. Dolar terpantau turun terhadap Euro seiring shutdown AS memasuki hari ke-34 dan merupakan penutupan pemerintah yang terlama sepanjang sejarah. Belum ada tanda-tanda jalan temu antara pemerintah dan Senat AS. Poundsterling melonjak ke level tertinggi 10-minggu setelah pihak oposisi, Partai Buruh Inggris mengatakan akan mendukung upaya anggota parlemen untuk mencegah Brexit yang bermasalah. Aussie sebagai mata uang komoditas dan asset beresiko rebound pada hari Rabu setelah adanya harapan bahwa Jepang dan Cina akan mengambil langkah-langkah stimulus fiskal untuk membendung perlambatan. Dolar juga menguat terhadap yen, setelah Bank of Japan mempertahankan program stimulusnya, tetapi ketidakpastian atas perdagangan dan ekonomi global membuat greenback berada dalam kisaran perdagangan yang ketat terhadap mata uang utama lainnya. (WK)