Harga Emas Menguat Tipis

0
1501

JAVAFX – Harga emas menguat tipis kuatir fundamental AS membaik lagi sehingga pada perdagangannya sore hari ini situasi harga emas memang masih jauh dari level psikologisnya $1300 pertroy ounce dan berharap bahwa ada penundaan kembali dari pembahasan reformasi pajak AS.
Permasalahan reformasi pajak sendiri masih belum ada kejelasan perumusannya untuk menjadi undang-undang. Beredar di lantai bursa komoditi dunia bahwa pengurangan pajak penghasilan yang baru kemungkinan besar akan diatas angka 20% karena menurut anggota parlemen AS bahwa pajak diatas 20% massih cukup relevan bagi kinerja anggarannya.
Nanti malam pasar menantikan data ISM manufaktur, dengan perkiraan dari kami bahwa data tersebut akan lebih baik karena beberapa data penjualan eceran musim libur Thanksgiving membaik dan data persediaan di tingkat distributor AS juga berkurang. Jika data membaik maka emas bisa menurun. Satu lagi pasar harus waspada dengan pembahasan reformasi pajak yang katanya nanti malam juga akan ada penentuannya.
Alhasil membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat $1,10 atau 0,09 di level $1277,80 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di bursa untuk sementara bergerak melemah $0,03 atau 0,13% di level $16,45 pertroy ounce.
Sejauh ini pula emas sendiri bergerak agak tipis sisi positifnya sebagai bentuk mengambil aksi beli kembali atau buyback setelah di perdagangan kemarin mengalami pelemahannya yang lumayan besar sebagai wujud kekuatiran bahwa kenaikan suku bunga the Fed memang tidak bisa lagi dibendung. Sekali lagi bila mendengar kata kenaikan suku bunga the Fed, artinya ini emas akan meriang atau dalam kondisi tekanan jual yang besar.
Sebuah petunjuk sebelumnya diungkap oleh Jerome Powell dan Janet Yellen bahwa kedua petinggi di the Fed telah memberikan antisipasi yang serius dengan perkembangan suku bunga the Fed di masa depan kinerja bank sentral AS. Kala itu Powell dan Yellen sama-sama mengisyaratkan ke pasar bahwa suku bunga the Fed akan kembali normal, dan ini dibaca pasar bahwa suku bunga the Fed akan mendekati angka 3%, atau akan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
Powell dan Yellen sejauh ini sendiri tidak gentar dengan suku bunga tinggi meskipun inflasi masih dibawah targetnya, karena dirinya percaya ketika suku bunga naik maka inflasi juga akan ikut serta mengiringinya. Bahkan Yellen juga menyampaikan kepada parlemen bahwa kenaikan suku bunga akan mengakibatkan defisit anggaran pemerintah akan melebar, sehingga diharapkan reformasi pajak segera bisa dijalankan agar produktivitas AS segera meningkat sehingga akhirnya pemasukan neraca juga akan makin bertambah.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC