Ada Secercah Harapan Kuatnya Harga Emas

0
92

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Selasa(3/10/2017), ada secercah harapan kuatnya harga emas di perdagangan Selasa ini dengan mulai short-sellingnya dolar AS seiring dengan aksi ambil untung sesaatnya mata uang AS tersebut.

Hampir dua pekan emas tergerus oleh dolar AS akibat dari berbagai hal khususnya akan naiknya suku bunga the Fed di akhir tahun. Dua pekan pula emas segera menempel di level terendahnya sejak Agustus lalu.

Tak lain dan tak bukan pula, pertentangan antara safe haven dengan risk appetite masih akan terjadi yang diperkirakan akan terjadi hingga data nonfarm payroll dirilis di pekan ini. Safe haven berarti mencari investasi yang lebih aman dan mempunyai imbal hasil lebih rendah, dan risk appetite mengambil investasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi dan lebih beresiko.

Kondisi suku bunga the Fed yang akan naik di akhir tahun ini dan terjadwal 3 kali lagi di tahun depan hingga 2019 nanti, membuat investor masih mengambil aksi risk appetite dengan mengoleksi dolar AS, apalagi akhir-akhir beberapa data ekonomi AS mendukung kenaikan tersebut meski adanya bencana alam di awal September lalu memberikan pengertian akan adanya sedikit penurunan sesaat dari data-data ekonomi AS tersebut.

Sejauh ini pula dolar AS masih punya kemampuan untuk terus menguat mengingat beberapa wilayah di dunia juga tidak dalam situasi yang kondusif, seperti zona euro yang sedang dirundung politik di Jerman, Perancis dan Spanyol. Apalagi Catalunya awal pekan kemarin melakukan referendumnya, sama dengan Kurdi. Inggris sendiri selain ada masalah Brexit, perseteruan naik atau tetapnya suku bunga BoE masih membuat pertentangan tersendiri di Inggris yang berakibat beberapa data ekonominya kurang mendukung kenaikan suku bunga tersebut. Sehingga hal ini menguntungkan surat hutang berbasis dolar AS.

Pernyataan Janet Yellen pekan lalu masih dapat mendorong dan mempengaruhi investor untuk tetap pegang dolar AS. Kami sendiri di tim Java masih yakin dengan ketangguhan dolar AS karena data ISM semalam diluar dugaan masih bisa naik dan mencetak angka ekspansif tertinggi sejak 13 tahun lalu.

Hambatannya kali ini berada di penentuan suku bunga Australia, bila RBA tidak merubah maka emas berada di lingkaran koreksinya kembali. Keteguhan kuatnya emas juga bergantung terhadap penyelesaian konflik di Catalunya, bila pemerintah Spanyol dapat bernegoisasi dengan kondusif, maka emas akan bertahap untuk membaik sejenak sebelum data NFP rilis di pekan ini.

Faktor membaiknya data ISM manufaktur semalam membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $11,30 atau 0,88% di level $1273,50 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup melemah $0,08 atau 0,46% di level $16,60 pertroy ounce.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Yahoo Finance