Aksi Safe Haven Dolar AS Mulai Pudar

0
105
Berita Forex Dolar AS

JAVAFX –Aksi safe haven dolar AS mulai pudar pada perdagangan sesi Asia siang ini dimana arah pergerakan ini sebagai upaya investor menangkap sinyal kuat bahwa mata uang AS haruslah mulai dilemahkan ditengah krisis Turki yang terus memanas.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback memberikan tekanan kepada beberapa mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup mendatar di level 1,1345, GBPUSD ditutup melemah di level 1,2695, AUDUSD ditutup mendatar di level 0,7239 dan USDJPY ditutup melemah di level 110,71.
Dan untuk sementara di pagi ini, EURUSD bergerak di level 1,1373, GBPUSD bergerak di level 1,2716, AUDUSD di level 0,7256 dan yen di level 110,83.

Pound dan mata uang utama dunia lainnya, memang masih bergerak dengan sisi penguatannya terhadap dolar AS di mana ini merupakan bentuk perlawanan pasar dari pergerakan sebelumnya yang membuat indeks dolar atau greenback menguat cukup besar sebagai upaya investor yang khawatir terhadap masa depan ekonomi Turki pasca tarif baru yang dikenakan Presiden Trump kepada Turki pada akhir pekan lalu.

Tarif baru impor logam Turki ke AS menyebabkan mata uang Lira anjlok dan membuat khawatir investor akan masa depan ekonomi Turki yang konon kabarnya bisa memunculkan aksi gagal bayar dari Turki. Situasi ini membuat pasar sempat panik di mana mata uang euro dan non dolar AS lainnya mengalami aksi jual yang besar apalagi data penjualan eceran AS tercatat membaik lagi semalam sehingga dukungan terhadap rencana kenaikan suku bunga the Fed makin besar dan safe haven dolar makin marak.

Beberapa agenda ekonomi AS yang membaik memang sempat membuat mata uang AS mendominasi pergerakan pasar sebelumnya. Bahkan The Fed telah menyingkapkan tabir sinyal kenaikan lebih lanjut dari suku bunganya di pekan lalu. Data ekonomi AS juga mendukung kenaikan tersebut, meskipun Bank of England 2 pekan lalu menaikkan suku bunganya, namun pound gagal menguat karena para petinggi bank sentral Inggris sedang bimbang melihat masa depan ekonominya dalam menghadapi Brexit yang masih belum jelas arah kesepakatannya dengan Uni Eropa jelang perpisahannya tahun depan.

Faktor menantikan kepastian bagaimana langkah selanjutnya dari bank sentral AS dalam menyikapi perkembangan suku bunganya dan situasi perang dagang akan menjadi bahan pertimbangan utama oleh investor untuk melakukan transaksi.

Di sisi lain tekanan datang kepada dolar AS bisa muncul kapan saja karena timbul pertanyaan besar terhadap masa depan ekonomi AS ketika tarif baru diterapkan. Jika pertumbuhan AS turun di kuartal ini, maka kenaikan suku bunga the Fed sudah pasti akan ditunda. Apalagi Qatar juga sudah mulai membantu Turki untuk memecahkan masalah koreksi Lira yang berkepanjangan.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi