Data US GDP akan Menentukan Arah Dolar AS
JAVAFX – Menjelang sesi transaksi pasar New York pada akhir pekan ini, performa dolar AS nampak tidak terlalu banyak perubahan terhadap rival mata uang utama lainnya di tengah tensi geopolitik yang kian memanas di belahan Semenanjung Korea, menyusul pernyataan tegas Trump.
Presiden AS, Donald Trump menyatakan bahwa pihaknya membuka peluang konflik lebih besar dengan Korea Utara. Para investor dan trader juga akan mencurahkan atensinya pada rilisan indikator ekonomi vital dari Washington, yaitu US Advance GDP q/q dengan estimasi naik 1.3% dari kenaikan sebelumnya, 2.1%.
Jika selaras dengan prediksi maka, berpotensi mendongkrak performa dolar AS terhadap rival mata uang utama lainnya. Namun, jika berlabel “sangat mengecewakan”, apalagi jika di bawah estimasi, maka dolar AS rentan tertekan.
Beberapa indikator ekonomi AS yang berkualifikasi “moderat”, juga akan dipublikasikan pada jam 20.30 WIB, antara lain Employment Cost Index q/q, Chicago PMI dan Revised UoM Consumer Sentiment.
Namun, event krusial lainnya yang akan menjadi fokus utama para investor dan trader adalah testimony dari Gubernur Fed , yaitu Lael Brainard pada Sabtu dini hari, jam 01.15 WIB disusul oleh testimony dari Presiden Fed Philadelphia, Patrick Harker pada pukul 02.30 WIB.
Pernyataan keduanya, diperkirakan akan menentukan arah dolar AS, terutama pada sesi penutupan pasar New York. Jika bermuatan positif, maka dolar AS akan ditutup denga posisi bullish. Sebaliknya, jika nuansa negatif yang disemai keduanya, maka the greenback rentan diakhiri dengan grafik bearish.
Pada sisi lain, gerak koreksi yang mendera EMAS (GOLD) masih berpotensi berlanjut, meski secara general perspektif bullish trend masih kuat, di tengah dimensi geopolitik di Semanjung Korea yang sewaktu-waktu bisa meledak menjadi konflik besar. Sehingga akan melejitkan kembali performa GOLD sebagai save hafen.
Kondisi serupa akan berlaku pada jejak USOIL, kendati pada sepanjang pekan kemarin mengalami koreksi yang cukup dalam, namun perspektif teknikal pada grafik Weekly masih berpotensi naik lagi.