Analisa Fundamental, 30 Mei 2017

0
80

JAVAFX – Upaya dolar AS untuk membatasi pelemahan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini terus berlanjut. Kondisi tersebut tampaknya masih dipengaruhi oleh sentimen positif dari hasil pertumbuhan ekonomi AS di kuartal satu tahun 2017.

Seperti yang telah dirilis pada Jumat lalu, Biro Analis Ekonomi menyebutkan bahwa pertumbuhan domestik bruto AS mengalami kenaikan sebesar 1.2% di periode kuartal satu, setelah mengalami kenaikan sebesar 0.7% untuk laporan awal di kuartal yang sama. Hasil tersebut juga telah berhasil menembus perkiraan ekonom sebelumnya, dengan kenaikan sebesar 0.9% untuk periode kuartal satu.

Di tempat lain, untuk mata uang tunggal Eropa telah mencatat pelemahan tajam terhadap dolar AS pada awal sesi perdagangan minggu ini. Pelemahan yang dialami oleh euro terjadi setelah pidato “dovish” Mario Draghi yang berlangsung di Brussels, Belgia. Pidato ini mengakibatkan pasangan EURUSD telah ditutup turun pada level 1.1165 setelah dibuka pada level 1.1177.

Dalam kesempatan ini pula, Mario Draghi menyampaikan bahwa stimulus Bank Sentral Eropa masih dibutuhkan dalam mendorong pertumbuhan inflasi, meski pertumbuhan ekonomi di zona euro telah jauh membaik sejak krisis yang terjadi satu dekade lalu. Alat kebijakan yang tengah dianut ini diharapkan mampu mencapai target bank sentral untuk pertumbuhan inflasi sebesar 2.0%.

Sementara itu, ditengah penguatan yang dialami oleh dolar AS, harga emas berjangka kontrak Juni harus ditutup turun pada level $1.266.70 per troy ounce di divisi Comex, AS. Sedangkan untuk harga minyak WTI kontrak Juli berhasil ditutup menguat tipis pada level $49.97 per barel, setelah dibuka di level $49.95 per barel.

Nanti malam, atensi pasar tengah berfokus kepada sebuah laporan kepercayaan konsumen AS yang dijadwalkan rilis pada pukul 21.00 waktu Jakarta. Survei ekonom memperkirakan bahwa indeks kepercayaan konsumen AS akan mengalami penurunan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 120.1 di bulan Mei. Data tersebut diperkirakan memiliki dampak besar terhadap pergerakan pasar forex maupun komoditas global.