Asa Minyak Mentah Di Tengah Proyeksi Pemulihan Ekonomi

0
53
Minyak Mentah

Minyak menguat pada perdagangan Selasa pagi di Asia. Bahkan, minyak mentah merangsek naik mendekati level tertinggi dua tahun terakhir. Kenaikan ini tak lepas dari kelanjutan ekonomi utama seperti AS dan Eropa yang berangsur pulih dari COVID-19.

Optimisme pasar atas pemulihan di wilayah ekonomi besar dunia mengimbangi bahkan meredam kekhawatiran lesunya permintaan akan bahan bakar kenderaan di Kawasan Asia, imbas lonjakan Covid 19 di beberapa negara di Kawasan tersebut.

Sepanjang 2021 ini, emas hitam itu berhasil mencatat kenaikan luar biasa, 35% atas prospek semakin membaiknya permintaan bahan bakar menyusul peluncuran vaksin COVID-19. Sehingga, meningkatnya keyakinan dan optimisme pasar dan dunia terhadap pemulihan ekonomi di negara-negara ekonomi utama dan meningkatkan mobilitas.

Bandara AS mencatat sebanyak 1,85 juta penumpang yang melakukan perjalanan hanya pada hari Minggu. Ini merupakan jumlah tertinggi sejak awal COVID-19 pada awal Maret 2020, menurut data Administrasi Keamanan Transportasi. Ini menjadi bukti kebangkitan perjalanan domestik yang akan meningkatkan permintaan bahan bakar.

Sementara dari benua biru, Eropa, Inggris kembali membuka bisnis dengan langkah selanjutnya akan mengurangi penguncian COVID-19 selama empat bulan. Prancis dan Spanyol telah melonggarkan pembatasan, sementara Portugal dan Belanda telah membuka perjalanan.

Meski demikian, para pelaku pasar masih khawatir terhadap wabah baru COVID-19 di beberapa bagian Asia, termasuk Taiwan dan Singapura.

India, importir minyak terbesar ketiga di dunia, mencatat jumlah kasus COVID-19 mendekati angka 25 juta pada 18 Mei, menurut data Universitas Johns Hopkins. Data awal menunjukkan bahwa penjualan bensin dan solar domestic India oleh penyuling negara bagian turun 20% pada paruh pertama Mei dari bulan sebelumnya.

Minyak mentah berjangka Brent sejauh ini naik 0,29% menjadi $69,66. Sementara untuk minyak WTI berjangka naik 0,30% menjadi $66,48.

Pasar saat ini tengah menanti data persediaan minyak mentah AS AS yang akan dirilis oleh American Petroleum Institute, hari ini.