Thursday, May 15, 2025
Home Blog Page 6269

Analisa Teknikal Komoditas, 4 Mei 2017

0
Analisa Teknikal Komoditas

 

GOLD :

analisa teknikal komoditas, GOLD

Kendati secara general bias bearish masih membelenggu GOLD (EMAS) dan MACD berada pada zona negatif, namun fase koreksi berpeluang mengusik old lower channel line (1246.26), jika tembus test berikutnya 1251.79. Resisten short term pada level 1260.60. Pergerakan di atas 1260.60 akan merubah perspektif teknikal GOLD menjadi bias bullish.

Jika skenario tersebut gagal, lantas GOLD kembali tertekan dan menerobos di bawah level 1234.18, berpotensi mengusik support 1226.78. Akselerasi di bawah 1217.34 akan mempertegas serial bearish trend berikutnya. Selama GOLD melaju konsisten di bawah 1251.79 opsi sell lebih realistis.

USOIL :

analisa teknikal komoditas, USOIL

Intensitas jual masih membelenggu jejak USOIL, sebagaimana terdeteksi pada grafik H4 dengan support terdekat, 47.33 dan 46.97. Penetrasi di bawah 46.97 akan mempertegas perspektif bearish trend dengan sasaran berikutnya 46.55, lalu 46.22.

Reaksi bullish minor akan menjumpai resistensi awal pada level 48.35, lalu 49.04. Resisten kuat short term pada area 49.98-50.00. Pergerakan USOIL di atas level 50.00 akan merubah perspektif teknikal menjadi bias bullish dengan target terdekat, 50.79 hingga 51.26. Selama USOIL melaju di bawah level 48.35 skenario sell adalah  pilihan rasional.

 

Analisa Teknikal Forex, 4 Mei 2017

0
Analisa Teknikal Forex

 

EURUSD:

analisa teknikal forex, EURUSD

Jejak EURUSD pada grafik H4 cenderung tertekan ditandai dengan volume MACD yang terus tertekan, meski masih di zona positif. Jika tembus  support 1.08509, tendensi bias bearish semakin kuat dengan sasaran berikutnya area 1.08000, lalu kemungkinan menutup gap (1.07760).

Peluang naik masih terbuka dengan syarat awal mampu menembus resistensi minor (1.09204), lalu resisten short term pada level 1.09707. Penetrasi eksesif di atas 1.09707, membuka peluang menuju  area 1.1000, lalu 1.10334. Selama EURUSD bergerak di bawah 1.09204 skenario sell menjadi opsi rasional.

GBPUSD :

analisa teknikal forex, GBPUSD

Tendensi koreksi moderat membayangi performa GBPUSD pada grafik H4, ditandai dengan penurunan volume MACD. Pergerakan di bawah 1.28600, berpeluang mengusik zona support 1.28000-1.27700. Support kuat short term pada level 1.27142. Penetrasi eksesif di bawah 1.27142 akan merubah perspektif teknikal GBPUSD menjadi bias bearish, dengan target berikutnya 1.25854.

Peluang naik tetap terbuka dengan resistensi awal pada inner trendline (1.29400). Jika tembus test berikutnya resisten short term pada area 1.30271-1.30475, yang juga merupakan area antisipasi terjadinya bearish reversal. Selama bergerak di atas 1.29400 skenario beli menjadi opsi realistis.

AUDUSD :

analisa teknikal forex, AUDUSD

Intensitas jual yang mendera AUDUSD pada grafik H4 masih kental, ditandai dengan MACD yang berkutat pada zona negatif. Namun fase koreksi minor tetap terbuka dengan perlawanan ketat pertama pada level 0.74332, lalu 0.74696. Resisten kuat short term pada level 0.75011-0.75184.

Akselerasi di bawah level 0.74000, membuka kemungkinan menguji area 0.73695 dan 0.73500. Pergerakan di bawah 0.73500 akan mempertegas perspektif bearish trend selanjutnya, dengan target menguji area 0.73000-0.72860. Selama AUDUSD bergerak di bawah 0.75011-0.75184, skenario sell adalah opsi terbaik.

USDCHF:

analisa teknikal forex, USDCHF

Setelah menembus inner trendline (0.99240), USDCHF berpotensi menguji resisten short term pada level 0.99682, yang juga zona antisipasi bearish reversal minor. Akselerasi di atas 0.99700, membuka kans menguji area 0.99935-1.0000. Pergerakan di atas 1.0000 akan merubah perspektif teknikal USDCHF menjadi bias bullish.

Jika skenario tersebut kandas, lantas USDCHF terkoreksi di bawah 0.99240, rentan terdesak menuju support kuat short term pada level 0.99001-0.98924.Target berikut, 0.98741. Pergerakan di bawah 0.98741 akan mempertegas bearish trend, dengan sasaran berikutnya 0.98427. Selama USDCHF bergerak di bawah 0.99682-0.99700, skenario sell menjadi pilihan realistis.

USDJPY:

analisa teknikal forex, USDJPY

Performa USDJPY pada grafik H4 masih dibingkai channel line naik dan MACD pada zona positif. Penetrasi di atas 113.009, membuka kans mengusik resistensi 113.555. Resiten kuat short term pada area 114.000-114.307 yang juga merupakan area antisipasi bearish reversal minor.

Jika terjadi fase koreksi di bawah lower channel line (112.300) bertendensi menuju support 111.65.Test berikutnya 111.000 dan 110.864. Akselerasi di bawah 110.864 akan merubah perspektif teknikal USDJPY menjadi bias bearish dengan target lanjutan, 109.999 dan 109.580. Selama USDJPY melaju konsisten di atas 112.300 opsi beli menjadi skenario rasional.

Analisa Fundamental, 4 Mei 2017

0
Analisa Fundamental

JAVAFX – The Fed kembali memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga tanpa perubahan pada hasil pertemuan kebijakan yang dirilis pada Kamis dini hari tadi, meski adanya tanda – tanda peningkatan pertumbuhan pasar tenaga kerja di AS.

Sikap optimis para pejabat The Fed terhadap kondisi pasar tenaga kerja saat ini menyisakan indikasi bahwa kenaikan suku bunga pada tahun 2017 dapat dilakukan sebanyak dua kali. Pernyataan bullish tersebut juga diperkuat oleh belanja konsumen yang solid, sedangkan untuk sentimen bisnis dan inflasi bergerak mendekat kepada target The Fed.

The Fed mengungkapkan ”Komite melihat bahwa pertumbuhan yang lambat di periode kuartal pertama bersifat hanya sementara. Pasar tenaga kerja terus melanjutkan pertumbuhan ketika aktifitas ekonomi telah melambat dan belanja konsumen masih tetap tinggi,”.

Saat ini, tingkat suku bunga AS adalah sebesar 1.0% sejak kenaikan pada bulan Maret lalu, dimana The Fed telah menaikan suku bunga dari 0.75% menjadi 1.0%. Saat ini pasar memperkirakan bahwa kenaikan suku bunga selanjutnya dapat terjadi pada pertemuan kebijakan bulan Juni mendatang.

Selain itu, menghadapi perdagangan pada hari ini(4/5/2017) pasar nantinya akan bertemu dengan beragam laporan ekonomi penting dari berbagai negara. Untuk wilayah zonaeuro dan Inggris, laporan aktifitas jasa di daerah tersebut dijadwalkan hadir pada sesi perdagangan Eropa. Pidato Presiden ECB, Mario Draghi juga dijadwalkan rilis pada pukul 23.30 waktu Jakarta. Sementara untuk di wilayah AS, laporan klaim pengangguran, pesanan pabrik, aktifitas produksi industri diluar kategori pertanian diperkirakan mampu memberi gejolak pergerakan pada pasar forex maupun komoditas.

Analisa Teknikal Forex GBPUSD, 3 Mei 2017

0

GBPUSD M30 :

analisa teknikal forex, GBPUSD

Pasca rilisan data indikator ekonomi Inggris untuk item GBP Construction PMI yang naik pada level indeks 53.1 pada bulan April dari sebelumnya 52.2, para partisipan GBPUSD nampaknya belum bereaksi secara signifikan. Pada grafik M30, GBPUSD nampak bergerak flat, kendati jejak MACD di zona negatif mengindikasikan kans bearish minor cukup terbuka dengan sasaran awal 1.2918, lalu lower channel line grafik H4 (panah merah), pada area 1.28800. Jika tembus test berikutnya adalah level 1.28639. Penetrasi eksesif di bawah 1.28639 akan merubah perspektif teknikal GBPUSD menjadi bias bearish pada periode short term, dengan sasaran berikutnya, 1.28000 dan 1.27700.

Sebaliknya, jika skenario tersebut gagal, lantas GBPUSD naik lagi dan menerobos minor trendline M30 (panah biru) dan level 1.29642, perspektif teknikal untuk ekstensi bullish trend kian terbuka dengan sasaran berikutnya area 1.30000. Resisten kuat short term pada zonasi 1.30271-1.30374, yang juga sebagai area antisipasi bearish reversal minor. Selama GBPUSD konsisten melaju di atas level 1.28800 skenario untuk buy menjadi opsi realistis.

Indeks Konstruksi Inggris Naik, Poundsterling Berpotensi Rebound

0
berita forex poundsterling

JAVAFX – Berita ekonomi yang dirilis pada hari Rabu(3/5/2017), indeks konstruksi Inggris tengah mengalami kenaikan pada bulan April, dimana hasil tersebut diuar ekpetasi ekonom.

Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh Markit menyebutkan bahwa indeks konstruksi di wilayah Inggris tengah mengalami kenaikan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 53.1 di bulan April dari 52.2 di bulan Maret.

Survei ekonom memperkirakan bahwa indeks konstruksi Inggris akan turun yang disesuaikan secara musiman menjadi 52.1 di bulan April. Pasca dirilisnya laporan tersebut, pasangan GBPUSD masih terpantau turun 0.09% di level 1.2929.

Meski poundsterling tengah dibayangi tekanan pada sore ini, namun arah bagi mata uang Inggris tersebut masih membuka peluang untuk alami penguatan kembali menjelang laporan ADP Nonfarm Payrolls dan hasil kebijakan moneter Bank Sentral AS.

Survei ekonom memperkirakan bahwa ADP Nonfarm Payrolls akan mengalami perlambatan pertumbuhan, yang disesuaikan secara musiman menjadi sebanyak 178K di bulan April setelah membukukan kenaikan sebanyak 263K di bulan Maret. Apabila laporan tersebut sesuai dengan perkiraan, maka pergerakan poundsterling memiliki kesempatan untuk rebound.

Di samping itu, melengkapi serangkaian peristiwa penting hari ini, hasil keputusan kebijakan Bank Sentral AS hadir dalam menutup agenda ekonomi global. Ekonom memperkirakan bahwa The Fed tidak akan merubah kebijakan mereka terkait dengan tingkat suku bunga di wilayah AS. Proyeksi ini juga diperkuat oleh kondisi terakhir manufaktur AS yang masih rendah dan laporan pasar tenaga kerja yang masih pending sampai Jumat besok.

Gambar: mypivot.com

Mengapa Dollar AS Sebagai Cadangan Mata Uang Dunia ?

0

Pendahuluan 

JAVAFX – Dollar AS adalah mata uang dunia. Melalui naik dan turun, resesi, stagflasi, pasar bullish dan bearish, peperangan dan bencana, Dollar AS tetap dominan. Dollar AS telah menunjukkan kekuatan nilainya di dunia. Apa latar latar belakang  kekuatan mata uang tersebut di dunia? Mari kita elaborasi secara seksama :

Kekuatan Ekonomi

Sebab utama dominasi  mata uang suatu negara  adalah tentu kekuatan ekonominya. Produk Domestik Bruto yang lebih besar dan volume perdagangan nasional, juga permintaan atas mata uang negara tersebut yang lebih besar. Namun melampuai  kesehatan ekonomi, negara tersebut juga harus menjadi pusat dari permintaan, sehingga mata uangnya akan tersedia dengan mudah, didukung oleh sektor konsumer yang kuat dan tidak dihalangi oleh intervensi resmi.  Contoh tersebut berlaku  bagi British Pound dan US dollar pada abad ini. Pada masa lalu, produksi emas atau akumulasi emas adalah faktor-faktor penting juga.

Kekuatan Militer

Bukanlah suatu kebetulan bahwa Amerika Serikat mempunyai sedikit musuh di antara negara-negara yang lebih kecil atau lebih besar di dunia. Terlepas dari beberapa musuh yang didorong oleh ideologi, Amerika Serikat memiliki hubungan baik dengan hampir setiap negara, terlepas dari fakta bahwa kecemburuan karena Amerika Serikat begitu dominan memicu antagonisme antar negara.

Militer atau hard power (keunggulan militer dalam bentuk peralatan perang) bisa menjadi dorongan besar bagi citra suatu negara. Contohnya Inggris, memiliki koloni untuk mendorong permintaan mata uangnya dengan melarang import barang dari pusat kekuatan ekonomi lainnya.

Ketika Jerman berkuasa sebelum Perang Dunia Pertama, banyak negara membeli barang-barang Jerman, sehingga meningkatkan permintaan German Mark (mata uang Jerman saat itu), sebagian untuk meningkatkan hubungan dan untuk mendapatkan keuntungan dari perlindungan Jerman dalam konflik. Amerika Serikat, tentu saja, nampak digdaya, ketika negara anggota  Dewan Kerjasama Teluk (GCC) mematok mata uangnya terhadap dollar AS. Secara politik enam negara anggota Dewan Kerjsama Teluk (Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab) jelas di bawah pengaruh Amerika Serikat, dan sebagai konsekuensinya dengan kekuatan militernya  Amerika Serikat berperan juga sebagai mitra strategis keenam anggota negara teluk tersebut, setidaknya sebagai penjaga dari agresi regional dan eksternal.

Dan sepanjang sejarah, pada saat dominasi mata uang bersanding dengan kekuatan militer akan lebih mempertegas dominasi suatu negara dihadapan negara lainnya.

Prestise Diplomatik

Negara yang cenderung berdagang dengan negara lainnya, tentunya memiliki relasi yang bagus secara keseluruhan. Kekuatan dibalik dominasi mata uang pasti mempunyai prestise yang tinggi, serta hubungan diplomatik yang bagus dengan negara lainnya, maka secara logis akan berimplikasi pada seberapa besar dominasinya secara ekonomi.

Kasus terburuk adalah ketika negara lemah punya relasi jelek dengan negara manapun, tentu saja akan berdampak pada citra jelek diplomatik. Embargo yang menjerat Zimbabwe, salah satu negara yang punya mata uang termurah sedunia, dan Korea Utara, yang memiliki mata uang tidak bisa dikonversi, adalah dua contoh dari lemahnya kekuatan diplomatik.

Uni Soviet merupakan satu kasus yang menarik dimana isolasi diplomatik di luar bloknya sendiri, menyebabkan volume perdagangan terbatas dengan negara lain, sehingga permintaan untuk Rubel (mata uang Uni Soviet) juga terbatas—terlepas dari fakta bahwa Rubel tidak dikontrol secara ketat dan tidak bisa dikonversi. Sementara Amerika Serikat, dengan banyaknya perjanjian perdagangan bebas dan aliansi dengan hampir seluruh negara di dunia, merupakan contoh bagus dari skenario sangat ekstrim—mengenai prestise diplomatik

Stabilitas dan Kredibilitas

Pada periode antara Perang Dunia Pertama dan Kedua, Jerman adalah salah satu negara terkemuka dalam bidang sains dan pembangunan ekonomi. Namun, mata uangnya (German Mark) tidak pernah mengembangkan status dominan. Setelah Perang Dunia Kedua, bahkan pada saat Jerman mempunyai kepentingan yang jauh lebih kecil di semua bidang lain, dan tidak lagi menjadi kekuatan dominan, mata uangnya merupakan salah satu aset cadangan yang digemari di antara bank-bank sentral dunia.

Perbedaannya, tentu saja dijelaskan oleh fakta bahwa Bank Sentral Jerman (Reichsbank) menjalankan kebijakan hiperinflasi di era peperangan, menghapus penghematan dari mereka yang memiliki asset berdenominasi Mark Jerman. Kurangnya kredibilitas (dan beragam pilihan) oleh bank sentral telah mengurangi permintaan Mark Jerman, bahkan pada saat ekonomi Jerman kuat dan nampak menonjol dalam perdagangan Internasional.

Sebaliknya, setelah perang, Bank Sentral Jerman memusatkan kekuatannya pada pengendalian inflasi, sebagai konsekuensi dari pelbagai kejadian dalam era perang. Maka, disebabkan oleh kredibilitas dari Bundesbank (Nama Bank Sentral Jerman pasca Perang), tidak menyebut pentingnya eksport Jerman, Deutsche Mark mampu menggapai status dominan, bahkan saat Jerman benar-benar terikat pada kekuatan Amerika Serikat di bidang lainnya.

Apakah Posisi Dollar AS (Mulai) Terancam ?

Menurut angka yang dikumpulkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF), mengenai komposisi mata uang cadangan devisa resmi, Dollar AS telah menurun dari level tertingginya belakangan ini, yaitu 70.9%  sebagai cadangan internasional yang terlihat pada tahun 1999 menjadi hanya 62.2% pada tahun 2009.

Tampaknya, sebagian besar penyusutan nilai Dollar AS telah dihajar oleh Euro, yang melejit dari 17.9% pada tahun 1999 menjadi 27.3% pada tahun 2009. Meski demikian, Poundsterling juga diuntungkan oleh penurunan Dollar AS, dan meningkat dari 2.9% menjadi 4.3% selama periode yang sama.

Beragam Alasan untuk Mengubah Cadangan Selain Dollar AS

Nampaknya status Dollar AS sebagai mata uang cadangan telah mulai berkurang, setidaknya disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:

1). Tingkat pengeluaran publik pemerintah yang mencolok saat ini di Amerika Serikat, karena upaya  negara Paman Sam keluar dari resesi .

 2). Perang luar biasa yang nampaknya tak berujung dan sangat mahal yang terus digelar oleh militer Amerika Serikat belakangan ini,–terutama di wilayah Timur Tengah.

 3). Meningkatnya defisit perdagangan dan anggaran Amerika Serikat yang menyedot dana ke luar negeri atau   untuk membayar hutang

 4). Penurunan nilai Dollar AS dalam jangka panjang, disertai dengan  penurunan kepercayaan terhadap negara  Amerika Serikat (sebagai negara neo-imperialisme) dan juga berimbas pada penurunan kepercayaan terhadap    mata uangnya (Dollar AS).

Pada intinya, Dollar AS  tidak lagi memiliki keharuman yang pernah disandangnya saat nilainya dikaitkan dengan emas selama  sistem nilai tukar tetap Bretton Woods.

China Mengusulkan Penggantian Dollar AS dengan Special Drawing Rights

Sebagai tambahan, China belakangan ini mengusulkan untuk mengganti Dollar AS dengan sekeranjang mata uang  yang akan digunakan untuk tujuan penyimpanan mata uang cadangannya.

Sekeranjang mata uang yang disarankan oleh China adalah International Monetary Fund’s Special Drawing Rights atau SDR yang didasarkan pada sekeranjang mata uang yang bisa berubah komposisi.

Pada saat ini, komposisi SDR terdiri dari 44%  Dollar AS, 34% Euro, 11% Pound Sterling dan 11% Yen Jepang.

Mempertahankan cadangan berdasarkan SDR akan cenderung mengurangi permintaan cadangan untuk Dollar AS secara signifikan.

Kesimpulan

Kekuatan politik (diplomatik), dan stabilitas mungkin merupakan faktor terpenting yang menentukan potensi suatu mata uang sebagai mata uang global. Kekuatan politik adalah konsekuensi dari kekuatan militer, namun prestise diplomatik mungkin lebih penting lagi.

Kendati Dollar AS  telah luntur sebagian posisinya sebagai mata uang cadangan di beberapa negara, kesimpulan yang bisa kita dapatkan dari ulasan di atas adalah bahwa Dollar AS akan tetap dominan di seluruh dunia, setidaknya pada 20 tahun ke depan. Bahkan, lantaran dominasinya ditantang oleh meningkatnya kekuatan lokal.

Artikel dari berbagai sumber

gambar : prn.fm

 

Analisa Teknikal Forex, 3 Mei 2017

0

EURUSD :

analisa teknikal forex, EURUSD

Jejak EURUSD pada grafik H4 masih berkutat pada kisaran 1.08870-1.09470, meski kans naik tetap terbuka dengan laju MACD di zona positif. Penetrasi di atas 1.09470 berpeluang menguji area 1.10000, lalu resisten pada zona 1.10221-1.10334. Resisten short term pada upper channel line (1.10629). Pergerakan di atas 1.10629 akan mempertegas perspektif bullish trend dengan target berikut, 1.11002.

Jika level 1.08870 tembus, test terdekat 1.08509. Penetrasi eksesif di bawah 1.08509 akan merubah perspektif teknikal EURUSD menjadi bias bearish, dengan sasaran berikutnya 1.07760 dan 1.07253. Namun selama EURUSD bergerak di atas area 1.08870, skenario buy menjadi opsi terbaik.

GBPUSD :

analisa teknikal forex, GBPUSD

Performa GBPUSD pada grafik H4 masih berbingkai channel line naik dan MACD  pada zona positif. Penetrasi di atas 1.29642, membuka peluang menguji area 1.30000, lalu inner channel line (1.30271), yang juga merupakan area antisipasi terjadinya bearish reversal minor. Resisten kuat short term pada outer channel line (1.30938) hingga 1.31355.

Fase koreksi akan menjumpai perlawanan ketat pada lower channel line (1.28955) dan lower BB (1.28702). Kedua zona support tersebut juga mesti diantisipasi terjadinya bullish reversal. Jika GBPUSD bergerak di bawah area 1.28619, rentan tertekan menuju area 1.28043, lalu 1.27582. Tekanan jual lebih lanjut di bawah 1.27142 akan merubah perspektif teknikal GBPUSD menjadi bias bearish.

AUDUSD :

analisa teknikal forex, AUDUSD

Setelah gagal menembus dan bergerak konsisten di atas upper channel line (bergaris putus-putus) pada hari Selasa, 2 Mei 2017 kemarin, AUDUSD saat ini nampak terkoreksi dengan target terdekat, support 0.75011. Jika tembus test berikutnya inner trendline (0.74696) juga sebagai zona antisipasi bullish reversal minor. Support kuat short term pada lower channel line (0.74206). Pergerakan di bawah 0.74206 akan merubah perspektif teknikal AUDUSD menjadi bias bearish.

Jika AUDUSD sanggup menembus level 0.75552, test berikutnya adalah 0.75686 dan 0.75839. Pergerakan di atas 0.76097 akan mempertegas perspektif bullish trend. Dan selama AUDUSD melaju di atas 0.74696 skenario buy menjadi opsi realistis.

USDCHF :

analisa teknikal forex, USDCHF

Tekanan jual yang mendera USDCHF pada grafik H4, nampak masih kental yang diperkuat dengan MACD pada zona negatif. Penetrasi eksesif di bawah 0.98924, berpotensi menuju 0.98741. Pergerakan di bawah 0.98741 akan mempertegas perspektif bearish trend dengan sasaran berikutnya, 0.98741.

Reaksi naik akan menjumpai resistensi awal pada minor trendline (0.99400), lalu 0.99682. Resisten kuat short term pada level 0.99935-1.00108. Selama USDCHF bergerak di bawah 0.99682, skenario sell menjadi opsi rasional.

USDJPY:

analisa teknikal forex, USDJPY

Pergerakan USDJPY pada grafik H4 nampak masih berkutat pada kisaran 111.665-112.301. Kendati dibingkai oleh channel line naik dan MACD pada zona positif. Penetrasi di atas 112.301, membuka kans mengusik area resisten 112.855-113.009. Resisten kuat short term pada level 113.697 yang juga merupakan zona antisipasi bearish reversal. Resisten lanjutan, 114.000 hingga 114.307.

Jika terjadi koreksi di bawah level 111.665, test berikut 111.419. Support kuat short term pada level 110.864. Dan selama USDJPY bergerak konsisten di atas level 111.665, skenario buy menjadi opsi realistis.

Analisa Fundamental, 3 Mei 2017

0
Analisa Fundamental

Analisa FundamentalJAVAFX – Pada hari Rabu(3/5/2017), serangkaian laporan fundamental ekonomi dari wilayah Inggris dan AS tengah menjadi titik fokus pasar. Pergerakan pasar forex maupun komoditas diduga akan mengalami pergerakan yang cukup besar ketika rilisan data ekonomi tersebut dilaporkan.

Di wilayah Inggris, indeks aktifitas konstruksi dijadwalkan hadir pada pukul 15.30 waktu Jakarta. Survei ekonom memperkirakan bahwa PMI Konstruksi akan mengalami penurunan yang disesuaikan secara musiman menjadi 52.1 di bulan April. Sedangkan data terakhir yang dilaporan sebelumnya, indeks konstruksi Inggris juga mengalami penurunan dari 52.5 menjadi 52.2.

Apabila data aktual yang dilaporkan sore ini sesuai dengan perkiraan ekonom, maka GBPUSD terancam mengalami penurunan terhadap dolar AS dan mampu membatasi keuntungan poundsterling yang sempat terekam dalam tiga pekan terakhir.

Selanjutnya, laporan ADP Nonfarm Payrolls akan hadir dihadapan pasar pada pukul 19.15 waktu Jakarta. Meski data tersebut bukanlah laporan resmi dari pemerintah, namun cukup akurat dalam memproyeksikan pertumbuhan lapangan pekerjaan AS yang dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja pada Jumat besok.

Survei ekonom memperkirakan bahwa ADP Nonfarm Payrolls akan mengalami perlambatan pertumbuhan, yang disesuaikan secara musiman menjadi sebanyak 178K di bulan April setelah membukukan kenaikan sebanyak 263K di bulan Maret. Apabila laporan tersebut sesuai dengan perkiraan, maka pergerakan emas maupun majorcurrencies mampu mengalami gejolak pergeseran harga yang cukup tinggi.

Pada minggu ini harga emas masih terus bertahan untuk membatasi penurunan yang sempat tertekan selama 2 pekan terakhir, namun melihat dari proyeksi perlambatan pertumbuhan pasar tenaga kerja AS nanti malam, hal tersebut tentunya dapat memberikan ruang gerak bagi emas untuk membatasi kerugian. Pada pagi ini, harga emas berjangka kontrak Juni terpantau melemah tipis 0.10% dengan diperdagangkan pada level $1.256.00 per troy ounce di divisi Comex, New York Mercantile Exchange.

Sedangkan untuk dolar AS sendiri, apabila data aktual ADP sesuai dengan proyeksi ekonom maka greenback memiliki peluang untuk alami pelemahan terhadap beberapa mata uang utama dunia. Saat ini pergerakan majorcurrencies seperti USDJPY terpantau naik 0.04% di level 112.04, EURUSD naik 0.04% di level 1.0934,GBPUSD naik 0.03% di level 1.2944, dan USDCHF turun 0.05% di level 09912.

Sementara itu melengkapi serangkaian peristiwa penting hari ini, hasil keputusan kebijakan Bank Sentral AS hadir dalam menutup agenda ekonomi global. Ekonom memperkirakan bahwa The Fed tidak akan merubah kebijakan mereka terkait dengan tingkat suku bunga di wilayah AS. Proyeksi ini juga diperkuat oleh kondisi terakhir manufaktur AS yang masih rendah dan laporan pasar tenaga kerja yang masih pending sampai Jumat besok.

Tokoh Dibalik Terbentuknya Federal Reserve

0
Artikel Pilihan JAVAFX

Artikel Pilihan M.A.RothschildMayer Amschel Rothschild: “Let me issue and control a nation’s money, and I care not who writes the laws”. (Berikan kepada saya kesempatan mencetak dan mengendalikan keuangan suatu bangsa, dan dengan itu saya tidak peduli siapa yang membuat hukum di negeri itu)

 

Analisa Teknikal Forex GBPUSD, 2 Mei 2017

0

 

GBPUSD M30 :

analisa teknikal GBPUSD M30

Setelah publikasi data vital untuk item GB Manufacturing Index, yang tercatat naik pada level puncak tiga tahun, yaitu 57.3, Geliat GBPUSD sempat menembus trendline atas grafik M30. Jika konsisten melaju di atas level 1.29155, berpotensi menguji area 1.29365, lalu 1.29642. Akselerasi di atas 1.29642 akan mempertegas perspektif bullish trend. Pergerakan di atas level 1.2915, juga menjadi peluang buy lebih realistis.

Sebaliknya, jika GBPUSD terus bergerak di bawah trendline H4 (1.29000), cenderung tertekan dengan sasaran awal lower trendline grafik M30  (1.28580). Penetrasi eksesif di bawah 1.28580, setidaknya akan memicu menuju area 1.28043. Support berikutnya, 1.27582. Pergerakan di bawah 1.28580, juga menjadi pilihan rasional untuk skenario sell.

Siang Ini, GBPUSD Melemah Jelang Data Inggris

0
berita forex poundsterling

berita forex poundsterlingJAVAFX – Berita forex di hari Selasa(2/5/2017), poundsterling terpantau melemah terhadap dolar AS setelah membukukan kenaikan pada pekan lalu. Di sisi lain, atensi pasar tengah tertuju kepada laporan aktifitas manufaktur Inggris yang dijadwalkan rilis pada pukul 15.30 waktu Jakarta.

Laporan fundamental ekonomi Inggris nanti sore dinilai akan mempengaruhi pergerakan pasar forex, khususnya GBPUSD, EURGBP, dan GBPJPY. Survei ekonom memperkirakan  bahwa PMI Manufaktur Inggris akan mengalami penurunan, yang disesauaikan secara musiman menjadi 54.0 untuk bulan April.

Sementara itu, berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, GBPUSD terpantau turun 0.10% dengan diperdagangkan pada level 1.2873. Sedangkan sejak pagi ini, pasangan tersebut sempat bergerak menyentuh harga terendah harian di level 1.2864 dan harga tertinggi harian di level 1.2944.

Apabila hasil laporan aktual pasar manufaktur Inggris sejalan dengan perkiraan ekonom, maka poundsterling berpotensi melanjutkan pelemahan terhadap dolar AS. Namun apabila hasil diluar perkiraan atau mengindikasikan pertumbuhan yang positif, maka poundsterling memiliki kesempatan untuk membatasi kerugian saat ini.

Gambar : dailymail

Suku Bunga Bank Sentral Australia Tetap

0
Berita Ekonomi Bank Sentral Australia

Berita Ekonomi Bank Sentral AustraliaJAVAFX – Sebuah laporan resmi yang dirilis pada hari Selasa (2/5/2017), Bank Sentral Australia memutuskan untuk tidak merubah kebijakan moneter mereka dengan meninggalkan tingkat suku bunga sebesar 1.50%, dimana hasil tersebut sesuai dengan apa yang diperkirakan ekonom sebelumnya.

Pasca keputusan terkait suku bunga ini dirilis, Bank Sentral Australia turut juga menyampaikan pendapatnya bahwa pertumbuhan ekonomi global sejak tahun lalu tengah mengalami peningkatan. Perdagangan global dan hasil industri terus bergerak naik diatas garis tren pertumbuhan ekonomi.

Sehubungan dengan pertumbuhan inflasi, Bank Sentral Australia melihat adanya indikasi percepatan laju pertumbuhan inflasi harga rumah dan harga komoditas. Kenaikan harga komoditas sendiri diperkirakan akan mampu meningkatkan pendapatan nasional Australia. Akan tetapi, untuk pertumbuhan inflasi inti dan imbal hasil obligasi dalam jangka panjang secara historikal diklaim masih rendah oleh Bank Sentral Australia.

Di tempat lain yang berhubungan dengan kondisi pasar tenaga kerja Australia, bank sentral menilai bahwa indikator ketenagakerjaan masih tetap beragam. Pertumbuhan upah yang masih rendah tengah sedang menjadi sorotan para pembuat kebijakan ke depannya.

Gambar: creeksideestate

Analisa Teknikal Komoditas, 2 Mei 2017

0
Analisa Teknikal Komoditas

GOLD :

Analisa Teknikal GOLD

Performa GOLD (EMAS) pada grafik H4 masih dalam belenggu tekanan jual, yang dibingkai oleh channel menurun dan MACD masih berkutat di zona negatif. Penetrasi eksesif di bawah support 1252.49 berpotensi tertekan menuju area support 1248.74-1246.98. Target berikutnya 1243.58, lalu 1239.57. Pergerakan di bawah 1239.57 akan mempertegas perspektif bearish trend.

Reaksi koreksi akan menjumpai resistensi awal pada area 1262.50-1264.41. Resisten kuat short term pada area 1268.84-1270.40, juga merupakan zona antisipasi bearish reversal minor. Resisten lanjutan, 1279.25 hingga 1282.28. Namun, selama GOLD bergerak di bawah  area 1262.50-1264.41 skenario sell menjadi opsi terbaik.

USOIL:

Analisa Teknikal OIL

Tekanan jual nampak mendera USOIL, sebagaimana terdeteksi pada grafik H4 yang ditandai dengan channel menurun dan MACD pada zona negatif, meski fase koreksi minor masih terbuka dengan target awal, 49.20, lalu  49.80. Resisten kuat short term pada level 50.17.

Jika skenario tersebut gagal, dan USOIL terus tertekan di bawah 48.22, berpotensi mengusik support kuat short term pada level 47.56. Level 47.56 juga merupakan area antisipasi bullish reversal minor. Jika tembus eksesif di bawah 47.56, berpeluang menuju 46.97 hingga 46.55. Namun, selama USOIL melaju di bawah 49.20 agresif sell tetap menjadi pilihan realistis.

Analisa Teknikal Forex, 2 Mei 2017

0

 

EURUSD:

Analisa Teknikal EURUSD

Kendati performa EURUSD pada grafik H4  dibingkai channel naik dan MACD berada pada zona positif, namun tendensi koreksi masih membayangi dengan target terdekat support pada confluence mid BB dan lower channel (1.08915). Jika tembus membuka kans mengusik support 1.08509. Pergerakan di bawah 1.08509 berpotensi menutup gap pada support 1.07760.

Selama EURUD bergerak di atas level 1.08509 skenerio buy tetap terbuka dengan sasaran terdekat 1.09481, lalu Resisten kuat short term zona 1.10221-1.10331. Zonasi resisten 1.10221-1.10331, juga mesti diwaspadai terjadinya bearish reversal minor. Pergerakan eksesif di atas 1.10331 akan mempertegas serial bullish berikutnya.

USDCHF :

Analisa Teknikal USDCHF

 

Jejak USDCHF pada grafik H4 nampak berbingkai pola big-triangle dan mengindikasikan pergerakan dalam fase konsolidasi yang ditandai juga oleh minimnya volume MACD. Namun kans bullish minor cukup terbuka dengan sasaran terdekat  0.99682, lalu  zona resisten kuat 0.99935-1.00108. Pergerakan di atas 1.00108, membuka peluang menguji area 1.00298. Akselerasi di atas 1.00298 akan merubah perspektif teknikal USDCHF menjadi bias bullish.

Support kuat pertama pada level 0.99267. Support kuat short-term pada zona 0.99060-0.98924, juga sebagai area antisipasi terjadinya bullish reversal minor. Namun selama USDCHF bergerak di bawah 0.99935, skenario sell masih realistis.

GBPUSD:

Analisa Teknikal GBPUSD

Garis tren naik nampak masih menopang performa GBPUSD pada grafik H4, yang disangga juga oleh MACD pada zona positif, dan mengindikasikan tren naik tetap terbuka dengan target terdekat, 1.29642, lalu 1.30000. Resisten kuat short term pada area 1.3065-1.30750, juga sebagai area antisipasi terjadinya bearish reversal minor.

Fase koreksi di bawah 1.28733, rentan terpelanting menuju support kuat short term pada level 1.28043. Jika tembus eksesif, memungkinkan menuju area 1.27502, lalu 1.27142. Pergerakan di bawah 1.27142, akan merubah perspektif teknikal GBPUSD menjadi bias bearish. Selama GBPUSD bergerak di atas 1.28043 opsi buy menjadi skenario cukup rasional.

AUDUSD :

Analisa Teknikal AUDUSD

Meski dibingkai oleh channel menurun, namun geliat AUDUSD pada grafik H4 berpeluang bullish minor dimana MACD pada zona positif dan candlestick sebelumnya berpola bullish. Jika tembus upper channel (0.75501), test terdekat 0.75686, lalu 0.75839. Pergerakan di atas 75839 akan merubah perspektif teknikal AUDUSD menjadi bias bullish dengan sasaran berikutnya 0.76097

Jika skenario tersebut kandas, lantas AUDSD terkoreksi di bawah 0.75184, rentan tertekan menuju support 0.75011. support kuat short term pada level 0.74695. Support psikologis pada area lower channel, yaitu 0.74332. Selama AUDUSD bergerak di atas level 0.74695 skenario buy tetap menjadi opsi terbaik.

USDJPY :

Analisa Teknikal USDJPY

Meskipun gerak USDJPY pada grafik H4 disangga oleh channel naik dan MACD pada zona positif, namun tendensi bearish minor masih membayangi dengan target terdekat pada level 111.665. Support kuat short term pada level 110.864. Penetrasi di bawah 110.864 rentan terpelanting menuju area 110.485.

Jika level 111.665 bertahan, ekstensi naik berpotensi menguji area 112.13. Resisten kuat short term pada area 112.855-113.000, yang juga sebagai zona antisipasi bearish reversal minor. Akselerasi di atas 113.00, akan mempertegas bullish trend dengan target berikutnya 113.697. Selama USJPY bergerak di atas 111.40 skenario buy menjadi opsi terbaik.