Dolar AS Mundur Sejenak, Euro Pun Berbalik Menekan

0
96

JAVAFX – Dolar AS mundur sejenak, euro pun berbalik menekan pada perdagangan pagi hingga siang hari ini dengan usaha dan berharap kepada pembicaraan perdagangan AS dengan China yang belum menemukan kesepakatan dan oengaruh data tenaga kerja AS yang akan menghilang di awal pekan ini.

Secara umum dolar AS kali ini bergerak mengalami tekanan tipis dari euro untuk sesaat dan sejauh ini EURUSD untuk sementara sedang berada di level 1.1969 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.1960. USDJPY untuk sementara berada di level 108,97 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 109.07. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7531 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7538.

Sebelumnya, nilai dolar AS sendiri membaik sejak 2 pekan lalu hingga akhir pekan lalu, di mana terdapat dukungan dari beberapa faktor, seperti membaiknya situasi tenaga kerja AS, masih adanya kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS serta laporan Beige Book dan data inflasi yang sesuai dengan target the Fed, sehingga ini menimbulkan dampak yang sangat mendukung kenaikan suku bunga the Fed secara agresif.

Data tenaga kerja AS menunjukkan kondisi sektor ini yang prima untuk mendukung oenaikan suku bunga the Fed lebih lanjut sehingga investor sangat yakin bahwa di bulan depan, the Fed bisa menaikkan suku bunganya kalaupun mereka mau. Hal ini bertolak dari hasil Fed meeting terakhir bahwa bank sentral AS ini enggan untuk melakukan perubahan suku bunga yang agresif, karena mereka masih belum terlalu yakin dengan kondisi inflasinya.

Namun melihat situasi pertumbuhan upah tahunan di AS yang bertahan di angka 2,6% secara 3 bulan berturut-turut, maka patut disadari bahwa peluang krnaikan suku bunga the Fed masih lebih mudah dibandingkan usaha yang akan dilakukan bank sentral Uni Eropa, ECB. Seperti kita ketahui bahwa beberapa pekan lalu, Presiden ECB, Mario Draghi pernah menyatakan bahwa ekonomi di zona euro sedang membaik, namun sejauh ini masih belum ada usaha untuk segera mengakhiri paket stimulus ekonomi yang masih tersisa karena zona euro masih membutuhkannya.

Seperti kita ketahui bahwa jadwal penuntasan dari paket stimulus ESM tersebut baru di September nanti, namun di sisi investor sangat berharap bahwa sebelum September nanti, paket stimulus tersebut bisa diakhiri. Draghi sendiri pernah mengungkapkan bahwa kinerja ekonomi zona euro masih bagus, namun laju inflasi zona euro terganggu oleh kenaikan nilai euro sendiri sehingga target inflasi 2% memang akan sulit dicapai jika nilai euro terus menguat.

Sisi beli euro pun sekarang ini juga tidak besar karena mereka berharap pembahasan kesepakatan dagang AS dengan China bisa menemui jalan buntu kembali seperti akhir pekan lalu.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: CNBC.com