Efek Negatif Penguatan Data Pekerja AS Masih Tekan Harga Emas

0
77

JAVAFX – Efek negatif penguatan data pekerja AS masih tekan harga emas pada perdagangan siang hingga sore hari, di mana harga emas gagal untuk bisa bertahan di atas level psikologisnya di $1200 per troy ounce pada siang ini lagi.
Sisi beli emas yang besar memang sempat muncul pada perdagangan di saat Presiden Trump mengeluarkan kritiknya pekan lalu terhadap kebijakan suku bunga the Fed yang sering menaikkan suku bunganya sehingga mata uang AS terus menguat dan membuat China sering memanfaatkan peluang perdagangannya dengan mengambil kesempatan dengan melakukan manipulasi pergerakan mata uang yuannya. Kritik Trump waktu itu telah berhasil membuat harga emas kembali ke atas level psikologisnya $1200 per troy ounce kembali.

Dan kritik Trump tersebut diamini juga oleh ketua the Fed Jerome Powell yang berkata bahwa pasar harus mulai hati-hati jika bank sentral AS ingin menaikkan suku bunganya lagi supaya dolar AS tidak menguat terlalu cepat. Namun sayang, momentum positif emas langsung hilang ketika data pekerja AS dirilis pada akhir pekan lalu dengan hasil diluar dugaan lebih bagus dari perkiraan pasar, di mana tingkat upah pekerja AS mengalami masa terbaiknya dalam 1 dekade ini.

Kondisi ini tentu makin membangkitkan semangat bahwa suku bunga the Fed akan makin mudah dinaikkan. Data nonfarm payroll juga mengalami kenaikan yang signifikan dan ditas rata-rata 5 tahun terbaiknya sehingga pasar tenaga kerja AS mkain ketat sehingga dolar AS memang masih akan kokoh di awal pekan ini.

Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $2,90 atau 0,24% di level $1197,50 per troy ounce. Dan harga perak masih bergerak negatif pada siang ini, dengan sebagai bentuk aksi jual lanjutan yang terjadi pasca pelemahan yang terjadi sebelumnya

Emas berhasil di ruang beli cukup besar pekan ini juga muncul karena komentar Presiden Trump yang tidak ingin suku bunga the Fed naik terus, namun kembali terbatas kenaikannya karean data-data ekonomi AS yang membaik.
Di sisi lain munculnya beberapa kinerja ekonomi negara-negara berkembang yang memburuk, telah membangkitkan semangat mengoleksi safe haven dolar besar-besaran sehingga membuat harga emas mudah terkoreksi.

Sebelumnya di pekan lalu juga data pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal terakhir menunjukkan angka terbaik dalam 4 tahun terakhir, mengisyaratkan bahwa ruang kenaikan suku bunga the Fed memang masih terbuka lebar. Kondisi ini tentu bukan cerita bagus bagi harga emas apalagi kinerja ekonomi China akan terkoreksi akibat dari perang dagang. Dan inflasi AS juga naik lagi.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi