Emas Berhati-hati Ditengah Membaiknya Pertumbuhan Ekonomi AS

0
109

JAVAFX – Emas berhati-hati ditengah membaiknya pertumbuhan ekonomi AS yang akan rilis nanti malam dan diperkirakan lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.

Sebetulnya sejak tadi malam, emas sendiri sedang mencoba bertahan ditengah gempuran data ekonomi seperti data perumahan, data keyakinan konsumen dan semalam data pesanan barang AS yang tertinggi dalam 3 tahun terakhir.

Namun indikasi bertahan dan tetap di level penguatannya ini bisa muncul ketika investor berpikir lagi bahwa the Fed telah menyatakan bahwa masalah defisit neraca $4,5 trilyun akan segera dimulai untuk dikurangi setidaknya pada September nanti.

Tujuan perbaikan defisit ini agar the Fed lebih leluasa untuk melakukan operasi pasar bila terjadi kondisi yang kritis seperti di medio 2008 lalu.

Perbaikan ini salah satunya caranya dengan mengurangi kepemilikan surat hutangnya untuk dilepaskan kembali ke publik dengan cara lelang yang sudah biasa terjadi.

Seperti kita ketahui bahwa pasca krisis 2009 lalu, the Fed banyak melakukan pembeliaan kembali surat hutangnya yang biasa dikenal quantitative easing atau QE yang berjilid-jilid hingga 2014 lalu dan membuat harga emas melorot tajam dari level $1900an menjadi $1100an dalam waktu kurang dari 5 tahun.

Penguatan emas sebetulnya diinginkan pasar agar tetap terjaga alias situasi kondusif tetap dipertahankan pada perdagangan hari ini untuk melanjutkan episode yang bagus dari pergerakan sepekan lalu.

Tampak sekali bahwa harga emas akhir-akhir ini sangat menginginkan bahwa level psikologis $1300nya segera untuk didekati lagi ditengah kegalauan pasar menghadapi masa depan ekonomi AS yang makin tidak jelas.

Pada perdagangan kemarin, emas masih menatap kenaikannya, sehingga harga emas kontrak September di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $9,40 atau 0,75% di level $1265,00 per troy ounce.

Untuk harga perak kontrak September di Comex ditutup menguat $0,11 atau 0,64% di level $16,57 per troy ounce.

Persoalan Trump terus berlarut-larut tiada kepastian, maka bisa memberikan efek tak bagus bagi inflasi di AS yang terus merendah karena bila dukungan agenda ekonomi Trump menjadi tidak berkelanjutan, maka dukungan akselerasi ekonomi AS akan tersendat-sendat jalannya sehingga pada akhirnya agenda kenaikan suku bunga the Fed makin tidak jelas.

Kondisi hasil Fed meeting Kamis dini hari seakan ada isyarat bahwa dolar AS harus melemah dalam jangka menengah karena perbaikan defisit neraca mengharuskan mata uangnya melemah alias undervalued.

Dengan begitu kans emas terus menguat masih ada, namun sesekali akan tertahan karena beberapa data ekonomi AS seperti pesanan barang dan klaim pengangguran AS yang akan rilis nanti malam nampaknya akan membaik.

Tetapi dengan catatan pula bila data GDP Advance atau pertumbuhan ekonomi AS di kuartal lalu tidak sesuai harapan pasar.

GDP kuartal lalu di angka 1,4% dan diperkirakan akan membaik 2,5%, nah bila di 2,5% nyatanya maka emas bisa ada di ruang koreksi di akhir pekan ini.

 

Sumber berita: Reuters, Marketwatch, Investing
Sumber gambar: Bloomberg (.com)