Emas di Radar Negatif, Aksi Beli Tunggu Fed Rate

0
132

JAVAFX – Emas masih di radar negatif dan aksi beli menunggu Fed rate yang rencananya kan diumumkan pada Kamis dini hari.

Sedangkan pada perdagangan Selasa ini nampaknya dolar AS masih bersemangat untuk menekan mata uang utama dunia dan sekaligus melanjutkan sisi negatif pergerakan emas dengan dukungan the Fed akan menaikkan suku bunganya.

Pada perdagangan sebelumnya, secara umum dolar AS masih kenekan pound sterling lagi sebagai efek dari ketidakpastian politik Inggris pasca hilangnya suara mayoritas partai Konservatif sehingga Inggris harus melaksanakan sistem ‘hung parlianment’. EURUSD ditutup menguat tipis di level 1,1204, GBPUSD ditutup melemah di level 1,2657, AUDUSD ditutup menguat di level 0,7540 dan USDJPY ditutup melemah di level 109,94.

Sejauh ini, dolar AS sepertinya masih akan terus menekan mata uang utama dunia lainnya jelang FOMC meeting di Kamis dini hari dengan perkiraan 95,8% kenaikan suku bunga menjadi 1,25% dapat dipastikan terjadi di meeting the Fed periode Juni ini.

Dukungan kenaikan suku bunga the Fed ini sebetulnya kurang begitu kuat karena beberapa data ekonomi AS beberapa waktu lalu kurang begitu menyenangkan investor, tetapi yang paling penting dari rapat suku bunga the Fed kali ini adalah progres bank sentral AS ini untuk rencana pengurangan defisit anggaran $4,5 trilyun yang ditugaskan Trump sebelumnya.

Penguatan dolar AS juga akan diuji oleh kondisi politik dimana perlu diingat bahwa hari ini Jaksa Agung AS Jeff Session akan diperiksa Senat AS dengan materi yang sama dengan James Comey di minggu lalu mengenai tuduhan kecurangan pemilu dan keterlibatan Rusia dalam memuluskan jalan Trump sebagai presiden AS.

Bila kondisi pemeriksaan sama dengan sebelumnya, maka dolar AS dapat menguat tajam lagi, karena dengan tiadanya tuduhan tersebut, maka tampuk kekuasaan Trump akan aman dan agenda ekonomi yang pro pertumbuhan ekonomi akan tetap berjalan sehingga masa depan ekonomi AS masih terlihat membaik.

Kondisi terakhir dari polemik politik Inggris bahwa Theresa May sepertinya akan digantikan oleh Menteri Luar Negeri Boris Johnson. Pasca pemilu Inggris yang fenomenal tersebut nampaknya mulai membuat pasar uang Inggris agak tenang dalam menghadapi perundingan awal dari Brexit yang akan berlangsung 19 Juni di Brussel Belgia. Nampaknya pula poundsterling juga akan bergerak santai mengarah ke penguatannya dengan catatan bahwa data laju inflasi Inggris juga ikut bergerak membaik pula.

Dolar Australia yang merupakan salah satu commodity currencies tentu akan bergerak positif ketika harga komoditi juga membaik, namun data keyakinan bisnis NAB yang akan rilis hari ini dapat membuat dolar Aussie mengalami sandungan penguatannya.

Polemik politik di AS dan Inggris serta jelang FOMC meeting membuat kondisi pelemahan emas masih terjadi di perdagangan sebelumnya. Harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $3,50 atau 0,28% di level $1267,90 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Juli di Comex melemah $0,28 atau 1,61% di level $16,95 per troy ounce.

Gangguan politik AS nampaknya masih akan muncul kembali di minggu dan ini dapat diartikan pula bahwa agenda ekonomi AS atau Trumponomics juga bisa terganggu sewaktu-waktu. Seperti kita ketahui bahwa Trumponomics ini sangat pro pertumbuhan ekonomi dan investasi baru di AS, sehingga bila ini masih terdampak penyelidikan senat AS maka dukungan terhadap kenaikan suku bunga the Fed yang atraktif akan kembali dipertanyakan lebih jauh dan emas bisa mengalami penguatan lagi.

Rencana the Fed dalam mengatasi masalah defisit anggaran juga akan menjadi sorotan bagi pergerakan emas lebih lanjut, karena kebijakan mengurangi defisit bisa diartikan bahwa sisi proteksi impor akan meningkat dan pengurangan pembeliaan cadangan emas bank sentral juga akan terjadi pula, sehingga ini berdampak terhadap pergerakan negatif emas.

Namun polemik politik di Inggris sebetulnya memberikan peluang penguatan lebih lanjut terhadap dolar AS, dan ini memberikan isyarat yang menampakkan dirinya bahwa situasi safe haven emas lebih baik dihilangkan dalam hati investor.

Situasi Brexit sekarang bergerak mengarah kepada kondisi ‘soft’, ini dapat diartikan bagi emas bahwa sebaiknya menjauhi komoditi logam ini karena perjalanan Brexit kemungkinan besar tidak akan menimbulkan gejolak ekonomi di masa mendatang.

Sumber berita: reuters, marketwatch, investing
Sumber gambar: RRI News