Emas Rebound, Yield dan Dolar AS Terkoreksi Turun

0
147

Harga emas pada perdagangan London berhasil mempertahankan posisinya diatas $1900,00 setelah dollar AS dan imbal hasil Treasury AS mundur dari kenaikannya.

Emas berjangka naik 0,66% menjadi $1,671,75 pada Selasa siang. Dolar, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, turun pada hari Selasa tetapi tetap di dekat level tertinggi dua tahun yang dicapai selama sesi sebelumnya. Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun juga menurun.

“Beberapa dukungan tentatif telah muncul di Asia karena China melonggarkan cadangan mata uang asing untuk bank lokal dan menetapkan penetapan USD/CNY netral untuk mendukung yuan,” analis senior OANDA Jeffrey Halley mengatakan kepada Reuters, menambahkan stabilisasi emas tampak sangat rapuh.

Bank Rakyat China (PBoC) mengatakan akan meningkatkan dukungan kebijakan moneter untuk ekonomi riil, terutama untuk perusahaan kecil yang terkena pandemi COVID-19, sebagai tanggapan atas pertanyaan media yang mencari komentar tentang perubahan di pasar keuangan. Bank sentral juga memotong jumlah uang yang harus dimiliki bank sebagai cadangan untuk kepemilikan mata uang asing mereka pada hari Senin.

Di tempat lain di Asia Pasifik, Bank of Japan akan menurunkan keputusan kebijakan moneternya pada hari Kamis. Bank Sentral Eropa juga akan menerbitkan buletin ekonominya pada hari yang sama.

Sementara itu, perang di Ukraina yang dipicu oleh invasi Rusia pada 24 Februari terus berlanjut. Sementara memperingatkan bahwa risiko perang nuklir tidak boleh diremehkan, Rusia mengatakan bahwa mereka ingin mengurangi risiko tersebut. Senjata konvensional Barat adalah target yang sah di Ukraina, di mana pertempuran berlanjut di timur, Moskow menambahkan.

Saat ini harga emas bergerak sedikit diatas $1900,00, sempat naik ke level $1907,30.