Emas Sepertinya Bertahan Dari Gempuran Jual di Awal Pekan

0
66

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Senin(28/8/2017), emas sepertinya bertahan dari gempuran jual di awal pekan perdagangannya kali ini seiring dengan selesainya Jackson Hole yang menyajikan Janet Yellen dan Mario Draghi sebagai bintang utama di simposium bankir dunia akhir pekan lalu.

Menjadi perdebatan dan saling tarik-ulur dalam perdagangan emas beberapa pekan ini dengan upaya perbaikan ekonomi AS yang akan segera dilakukan Trump, dimana sepertinya usaha tersebut masih terus mendapatkan cobaannya sehingga membuat situasi dolar AS belum mampu menekan emas dengan fluktuasi yang besar hingga saat ini.

Sejauh ini dolar AS serta komoditi emas sendiri seakan terjebak dalam situasi harga yang mempunyai tingkat volatilitas harga yang tidak lebar, namun sejauh ini sepertinya ingin sekali berada di atas level $1300 per troy ounce dan tidak ingin jatuh di bawah $1200 per troy ounce. Sejak awal tahun harga emas bertahan di range harga 1200-1300 saja dimana inti dari masalah tersebut adalah mau ke manakah ekonomi AS ini hingga akhir tahun dan bagaimana kelanjutan naiknya suku bunga the Fed?

Seperti kita ketahui fokus kerja the Fed sudah berubah yaitu memperbaiki defisit neraca $4,5 trilyun ditengah inflasi AS yang sulit naik, dimana Yellen akhir pekan lalu di simposium Jackson Hole menekankan perbaikan terhadap sistem perbankan dalam negeri AS demi memperkuat modal bank-bank swastanya.

Disisi lain suku bunga the Fed sepertinya juga akan ditunda kenaikannya hingga tahun depan, apalagi semangat melemahkan mata uang AS yang sedang dilakukan the Fed juga masih tinggi. Ditambah dengan agenda ekonomi Trump yang makin tidak jelas pasca ancaman kemarin.

Trump sendiri sedang menargetkan bahwa reformasi pajak akan selesai sebelum kuartal ketiga tahun ini selesai atau sekitar bulan Oktober mendatang pemotongan pajak usaha AS akan berhasil diselesaikan. Sekaligus pembicaraan pelonggaran batas debt ceiling atau batas defisit anggaran yang menjadi momok penghalang reformasi ekonomi Trump selama ini dapat diselesaikan segera.

Inilah yang membuat dolar AS dan emas atau pasar komoditi dan pasar uang tidak bergerak banyak sejak Juli lalu, karena investor sedang mencari kejelasan masa depan ekonomi AS yang merupakan benchmark atau patokan ekonomi dunia.

Faktor agenda ekonomi Trump ini juga mengharuskan the Fed untuk lebih fokus terhadap bagaimana cara untuk memperbaiki defisit neracanya, dimana biasanya perbaikan neraca akan menghindari perubahan suku bunga dan juga melakukan pelemahan mata uangnya.

Dengan hal ini, maka diperkirakan bahwa dolar AS kemungkinan besar masih akan tertekan dan dapat dimanfaatkan oleh emas untuk membaik lagi.

Seperti akhir pekan lalu bahwa harga emas bergerak menguat kembali namun tidak terlalu bervolatilitas karena memang sedang menunggu data tenaga kerja AS di minggu ini. Harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $5,90 atau 0,46% di level $1291,35 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, komoditi emas naik sebesar 0,5%.

Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup menguat $0,09 atau 0,50% di level $17,13 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, komoditi perak naik sebesar 0,3%.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Reuters