Euro Berhasil Keluar Dari Tekanan Greenback

0
191

JAVAFX – Berita forex di hari Senin(18/12/2017), euro berhasil keluar dari tekanan greenback pada perdagangan awal pekan hari ini disamping investor masih melihat lebih berfokus terhadap perkembangan lebih lanjut dari peyelesaian reformasi pajak AS dan keberhasilan lebih lanjut pemerintahan koalisi di Jerman.

Secara umum dolar AS kali ini bergerak tertekan oleh mata uang dunia khususnya euro dan mata uang Asia yang terjadi sejak tadi pagi dan sejauh ini EURUSD untuk sementara sedang berada di level 1.1769 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.1750. USDJPY untuk sementara berada di level 112,65 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 112,61. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7665 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7646.

Secara garis besar memang dolar AS masih bertahan dari tekanan dari mata uang utama Uni Eropa ini setelah suku bunga the Fed naik pekan lalu dan masih terlihat nyaman untuk tetap berada di jalur kenaikan suku bunga yang normal di tahun mendatang dengan dukungan yang cukup besar dari fundamental ekonomi serta makin kuatnya kepastian reformasi pajak yang akan lolos menjadi undang-undang di pekan ini.

Faktor reformasi pajak tampaknya sedang menjadi perhatian kembali bagi pasar setelah tadi pagi para anggota Senat Partai Republik sangat yakin bahwa Kongres akan meluluskan keinginan RUU pajak tersebut untuk menjadi UU pajak yang baru sebelum libur Natal pekan ini. Tentu investor kembali melirik reformasi fiskal yang kontroversial tersebut karena dolar AS masih akan diburu kembali investor setidaknya dalam 1 atau 2 hari kedepan ini, mengingat reformasi pajak ini dipercaya bisa meningkatkan kinerja ekonomi AS dengan signifikan sehingga kenaikan suku bunga the Fed bisa lebih dari 3 kali di 2018 nanti.

Akhir pekan kemarin dolar AS berhasil menekan euro setelah pemerintahan koalisi Angela Merkel masih belum terbentuk sehingga investor kala itu kuatir terhadap masa depan ekonomi nomer 1 di Uni Eropa tersebut. Namun berita terkini, tampaknya masa depan pemerintahan koalisi pertama kali terjadi di Jerman akan terbentuk sehingga investor kembali merasa tenang untuk mengoleksi euro lagi.

Selain itu, pasar sebetulnya tidak begitu gembira dengan keputusan Mario Draghi di pekan lalu ketika ECB tidak merubah kebijakan suku bunganya dan tetap mempertahnkan paket stimulus ekonominya hingga September 2018 nanti. Pasar juga kecewa ketika Draghi juga menyebutkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Eropa masih lamban dan masalah inflasi yang masih rendah membuat ECB mempertahankan kebijakan tersebut.

Nanti sore ada data inflasi Uni Eropa, bila naik maka ada kesempatan euro untuk menekan dolar AS hari ini.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Daily News