Euro Masih Berat Untuk Hadapi Tekanan Dari Greenback

0
7091

JAVAFX – Berita forex di hari Kamis(16/11/2017), euro masih berat untuk hadapi tekanan dari greenback atau mencoba bangkit untuk menguat pada perdagangan sesi Asia siang ini setelah semalam euro mengalami tekanan dari dolar AS disaat data inflasi dan penjualan eceran negeri Paman Sam masih mendukung kenaikan suku bunga the Fed.

Secara umum dolar AS kali ini bergerak sedikit menekan kepada mata uang dunia. Sejauh ini EURUSD untuk sementara sedang berada di level 1.1778 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.1789. USDJPY untuk sementara berada di level 113,67 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 112,83. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7657 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7587.

Faktor situasi di Eropa pasca dikuranginya paket stimulus ekonomi Eropa di rapat suku bunga bank sentral Eropa terakhir memang masih membuat situasi ekonomi di Eropa dirasa kurang begitu menyakinkan investornya dimana dengan tertundanya pengurangan paket stimulus tersebut maka kenaikan suku bunga ECB akhirnya juga ikut tertunda. Kemungkinan besar suku bunga Eropa baru berubah pada 2019 nanti, sehingga euro sangat rentan untuk mengalami kontraksi. Seperti kita ketahui bahwasanya suku bunga yang tidak jadi naik membuat mata uangnya tertekan.

Sebetulnya kondisi ekonomi Eropa sendiri berangsur-angsur juga mulai pulih dari kondisi yang buruk dibanding beberapa tahun terakhir dimana saat itu beberapa negara anggotanya terancam akan gagal bayar surat hutangnya sehinga bank sentral Uni Eropa turun tangan mengeluarkan paket bantuan ekonomi untuk menstabilisasi ekonominya dengan nama European Stability Mechanism bernilai €60 milyar dan menurunkan suku bunganya hingga nol persen atau zero interest rate policy.

Usaha ECB lambat laun menampakkan hasilnya meskipun tahun lalu ada Brexit dan beberapa pergantian pucuk pimpinan kepala pemerintahan yang berpengaruh di Eropa seperti di Perancis, Belgia dan Jerman. Namun semuanya mulus kecuali Brexit yang belum beres hingga hari ini

Sejauh ini penguatan greenback seyogyanya masih menjadi pertanyaan besar bagi investornya setelah reformasi pajak AS mengalami penundaan dan evaluasi ulang oleh komite keuangan Senat AS untuk lebih dimatangkan lagi hingga tahun depan agar di tahun fiskal 2019 bisa dilaksanakan paket bantuan fiskal tersebut, sehingga penguatannya kepada yen memang terlihat sesaat saja sambil menantikan kejelasan reformasi pajak tersebut di pekan mendatang.

Selain itu, investor sendiri masih yakin dengan progres kenaikan suku bunga the Fed bahwa setidaknya akan naik 4 kali lagi hingga suku bunga AS tersebut normal di antara 2,5% hingga 3%, dan kenaikan selanjutnya akan melihat perkembangan di masa mendatang. Data inflasi dan penjualan eceran AS terkini memang tidak begitu sempurna dimata investor semalam, namun setidaknya hasil laporan tersebut membuat kenaikan suku bunga the Fed Desember nanti masih tidak bisa terbantahkan.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Daily News