Euro Menguat Tipis Jelang Data Inflasi

0
60

JAVAFX – Euro menguat tipis jelang data inflasi zona euro pada perdagangan hari ini dengan nada pergerakan memang masih bisa melemahkan euro seperti semalam karena investor sangat menantikan data tenaga kerja AS yang akan mulai rilis hari ini.

Secara umum dolar AS kali ini bergerak melemah kembali terhadap euro dan sejauh ini EURUSD untuk sementara sedang berada di level 1.2275 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.2269. USDJPY untuk sementara berada di level 106,46 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 106.60. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7700 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7682.

Sebelumnya nilai dolar AS membaik karena didukung oleh upaya AS yang akan mengenakan tarif impor baru kepada beberapa produk asal China dengan nilai antara $50 milyar hingga $60 milyar per tahunnya. Pihak China sendiri di awal pekan lalu telah melakukan pengenaan tarif impor terhadap 128 produk asal AS dengan nilai hampir $3 milyar per tahun. Menurut Kementerian Keuangan China sendiri, usaha proteksi atau pengenaan tarif impor ini sudah sesuai dengan aturan dari WTO dan pihak China sendiri tidak akan melakukan banding terhadap kebijakan proteksi dari AS sehingga dapat diartikan bahwa perang dagang yang sesungguhnya sudah dikobarkan oleh China.

Genderang perang dagang ini menurut banyak pihak tidak akan memberikan keuntungan bagi semua pihak, termasuk pihak AS dan China itu sendiri, sehingga investor akan lebih memilih jalan untuk menyelamatkan aset-asetnya dengan mencari aset yang aman di mana euro tidak termasuk didalamnya. Diperkirakan oleh pemerintah China bahwa sekitar 1300 industri China akan mengalami penurunan penjualan dan pendapatannya sebagai dampak dari tarif yang baru tersebut.

Situasi siang ini membuat investor kembali melepas dolar AS dan merenggut euro sesaatnya lagi karena khawatir bahwa dampak dari perang dagang ini bisa membuat surat hutang pemerintah AS akan dijual secara besar-besaran oleh pihak China. Seperti diketahui bahwa China merupakan negara terbesar di dunia yang memegang surat hutang pemerintah AS, sehingga dikhawatirkan akan terjadi tindakan balasan jika Trump terus menekan China.

Pemerintah Beijing sendiri menjawab tuduhan Trump bahwa China banyak melakukan pelanggaran hak paten produk-produk berteknologi tinggi. Namun Beijing membantahnya bahwa mereka telah melakukan pelonggaran alias pemberian stimulus bagi produk-produk bertehnologi tinggi berupa keringanan pajak dan tarif, sehingga hasilnya bisa sangat kompetitif selama ini.

Penguatan euro saat ini juga sangat tipis mengingat sore nanti data inflasi zona euro akan rilis, di mana jika data menurun, maka situasi koreksi euro akan terjadi dengan catatan juga segera menantikan data ADP payroll di malam hari nanti.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: CNBC.com