Harga Emas Akhiri Penguatannya

0
58

JAVAFX – Harga emas akhiri penguatannya 4 hari berturut-turut pada perdagangan kemarin di mana potensi ketegangan perang dagang AS dengan China sedikit melunak serta Rusia yang akan segera berunding juga dengan AS.

Dan harga emas makin menjulang kenaikannya di kala Presiden Trump menandatangani paket deregulasi fiskal yang baru, berupa pembatasan impor dari China yang bisa mencapai nilainya $50 milyar di mana Trump mengedepankan tentang perlindungan hak intelektual yang telah banyak dicuri oleh pihak China. Pihak China pun langsung bereaksi untuk memberikan tindakan balasan terhadap kebijakan proteksi dari AS tersebut dengan cara ingin memberikan tarif tambahan terhadap kurang lebih 128 produk dari AS dengan nilai sekitar $3 milyar.

Namun ternyata, secara diam-diam pihak AS dan China sedang berunding untuk memberi akses yang lebih banyak bagi produk-produk AS seperti kemudahan tarif bagi masuknya produk mobil AS dan pembelian produk semikonduktor oleh China serta akses fasilitas perbankan AS yang lebih luas ke China. Rupanya tekanan Trump kemarin itu merupakan taktik untuk membawa China ke meja perundingan yang lebih menguntungkan bagi AS.

Alhasil hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $10,40 atau 0,76% di level $1350,50 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak Mei di Comex ditutup melemah $0,16 atau 0,95% di level $16,53 per troy ounce.

PM China Li Keqiang sendiri menyatakan bahwa AS merupakan mitra utama China dalam pergerakan ekonomi dunia, sehingga PM Li menganjurkan kepada kedua belah pihak untuk segera membuat komunike bersama yang lebih erat di bidang ekonomi.

Pihak Rusia sendiri akan segera berunding dengan Gedung Putih untuk menghindari pengusiran diplomatnya dari AS dan ingin menjelaskan duduk persoalan atas terbunuhnya mantan pegawai KGB yang tewas di London Inggris dan menyebabkan hampir semua diplomat Rusia di sekutu AS telah mengalami pengusiran. Tercatat sekitar 22 negara telah mengusir diplomat Rusia akibat kejadian di London tersebut.

Dalam beberapa pandangan dari Goldman Sachs sendiri, untuk pertama kalinya GS memberikan proyeksi bahwa harga emas masih positif. Situasi ini setelah melihat bahwa setelah the Fed menaikkan suku bunganya dan mengeluarkan maklumat dari Jerome Powell sebagai ketua the Fed bahwa di tahun ini akan ada kenaikan suku bunga 2 kali lagi dan di 2019 serta 2020 juga ada kenaikan suku bunga kembali. Nada tersebut sangat dovish sehingga menurut GS bahwa ini berita bagus bagi emas bahwa the Fed tidak akan menaikkan suku bunganya dengan agresif.
Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street mengalami pelemahannya di mana bursa Dow turun 1,43%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,40% di level 89,379. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah PDB AS.
Penulis: Adhi Sunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Reuters