Harga Emas Belum Bangkit Sepenuhnya

0
447
Berita Emas

JAVAFX – Berita emas di hari Jumat(19/1/2018), harga emas belum bangkit sepenuhnya akibat Beige Book pada perdagangan kemarin sehingga agak menjauh dari area terbaik 4 bulannya seakan menginspirasi kepada investor bahwa harga emas memang dalam jalur yang dinamis untuk mencari sisi beli yang kuat kembali pada perdagangan berikutnya.

Sentimen negatif emas ini masih dibayang-bayangi oleh hasil laporan aktivitas bisnis 12 cabang the Fed yang tertuang di dalam Beige Book menyimpulkan bahwa kenaikan suku bunga the Fed masih akan tetap 3 kali dengan keyakinan bahwa reformasi pajak yang baru belum menampakkan sifat pendorong membaiknya kinerja ekonomi AS secara keseluruhan.

Namun sebagian besar distrik yakin bahwa sifat dari reformasi pajak ini akan tetap menjaga kinerja PDB AS akan lebih baik dan inflasi ada kesempatan untuk menunjukkan tren peningkatannya karena tren upah juga menunjukkan peningkatannya.

Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $0,26 atau 0,02% di level $1327,10 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,22 atau 1,26% di level $16,95 per troy ounce.

Selain itu, sisi aksi ambil untung emas juga cukup terasa karena seperti kita ketahui bahwa sejak akhir Desember lalu, harga emas sudah mengalami penguatan harga yang cukup signifikan sekitar 4% dan pekan ini koreksi terjadi juga dibantu oleh naiknya suku bunga Kanada dari 1% menjadi 1,25%, sebagai bentuk mengejar suku bunga the Fed. Mendengar kenaikan suku bunga atau penurunan paket stimulus, maka ini bukan berita bagus bagi emas.

Sebetulnya kenaikan emas juga masih terbatas karena masalah kenaikan suku bunga dan pengurangan paket stimulus beberapa bank sentral dunia lainnya yang diperkirakan bisa terjadi dalam waktu dekat tentu membuat selera beli emas sangat terbatas akhir-akhir ini. Kemungkinan the Fed di Maret dan BoE mungkin di kuartal kedua tahun ini. Dan Jepang diperkirakan pada awal tahun depan dengan potensi penghapusan paket stimulus di 6 bulan kedepan. Sedang Uni Eropa September ini.

Pelemahan emas juga didukung oleh membaiknya klaim pengangguran mingguan AS sebesar 220 ribu klaim di mana angka ini merupakan angka terendah sejak 2009. Namun sayangnya pasar properti AS sedang lesu, demikian pula kegiatan pabrikan di Philadelphia yang terus menurun dalam 8 bulan terakhir.

Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street mengalami penurunan, di mana bursa Dow mengalami pelemahan sebesar 0,30%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,41% di level 90,736. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah data penjualan eceran Inggris dan sentimen Michigan AS.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal