Harga Emas Bergerak Terbatas

0
60

JAVAFX – Harga emas bergerak terbatas pada perdagangan akhir kemarin di mana potensi ketegangan perang dagang AS dengan China yang sudah mereda dan program denuklirisasi Korea Utara serta liburnya sebagian besar pasar keuangan di Barat membuat emas tidak banyak bergerak.

Faktor liburnya pasar AS dan Eropa tentu telah menyita perhatian investor di Asia di mana mereka tidak mampu menggerakkan pasar secara signifikan di kala kondisi perdagangan akhir pekan, akhir bulan serta akhir kuartal pertama, sehingga pergerakan banyak terjadi ketika di Kamis lalu.

Kamis sendiri lebih banyak didominasi dengan pergerakan jual juga di emas karena beberapa data ekonomi AS sangat mendukung akan panasnya situasi ekonomi AS yang pada akhirnya menuntut lebih agresifnya kenaikan suku bunga the Fed. Data klaim pengangguran mingguan AS tercatat paling rendah sejak 1973 sehingga data nonfarm payroll bisa membaik lagi.
Data core PCE yang merupakan patokan the Fed dilaporkan sekarang berada di level 1,6%, memang masih jauh dari target the Fed 2%, namun daya belanja dan pendapatan konsumen masih bertahan tinggi. Inilah yang menghambat emas untuk membaik di akhir pekan lalu.

Alhasil hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $2,70 atau 0,20% di level $1327,30 per troy ounce. Dalam sepekan perdagangannya, harga emas turun sebesar 2,1% dan dalam kuartal pertama naik 0,7%. Sedangkan harga perak kontrak Mei di Comex ditutup menguat $0,02 atau 0,09% di level $16,27 per troy ounce.

Pekan lalu, perdagangan emas juga diwarnai dengan adanya program denuklirisasi Korea Utara. Pertemuan antara Presiden China Xi Jinping dengan Presiden Korea Utara Kim Jong-un telah membawa sebuah harapan perdamaian baru di kawasan Semenanjung Korea setelah Presiden Kim setuju untuk melakukan program denuklirisasi Korea Utara yang merupakan tujuan utama Presiden Trump selama ini, sehingga bila program ini bisa terlaksana ketika Presiden Kim bertemu dengan Presiden Trump di Mei nanti, dapat dipastikan safe haven emas akan segera menghilang seutuhnya.

Harga emas pekan sebelumnya sempat mengalami kenaikan yang besar di kala Presiden Trump menandatangani paket deregulasi fiskal yang baru, berupa pembatasan impor dari China yang bisa mencapai nilainya $50 milyar di mana pihak China pun langsung bereaksi untuk memberikan tindakan balasan terhadap kebijakan proteksi dari AS tersebut dengan cara ingin memberikan tarif tambahan terhadap kurang lebih 128 produk dari AS dengan nilai sekitar $3 milyar.

Namun ternyata, secara diam-diam pihak AS dan China sedang duduk untuk berunding memberi akses yang lebih banyak bagi produk-produk AS seperti kemudahan tarif bagi masuknya produk mobil AS dan pembelian produk semikonduktor oleh China serta akses fasilitas perbankan AS yang lebih luas ke China. Rupanya tekanan Trump itu merupakan taktik untuk membawa China ke meja perundingan yang lebih menguntungkan bagi AS.

Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street mengalami penguatannya di mana bursa Dow naik 1,07%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,15% di level 89,902. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah survei Tankan Jepang. Pasar keuangan Australia, Eropa dan dari AS ada data ISM pabrikan.
Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Reuters