Harga Emas Hadapi Tekanan Pasca Fed Naikkan Suku Bunga

0
86

JAVAFX – Harga emas hadapi tekanan pasca Fed naikkan suku bunga pada perdagangan Rabu kemarin dengan masih tampak ada sisi jual yang muncul di saat keinginan naiknya suku bunga the Fed tetap dilaksanakan.

Pekan sebelumnya harga emas bergerak besar dan menguat berkat pergerakan mata uang global terhadap dolar AS dengan munculnya tarif baru dan berlanjut dengan aksi saling berbalas antara AS dengan China sehingga memunculkan aksi safe haven dolar sesaat. Namun rupanya perang tarif antara kedua negara adidaya tersebut akan berlangsung dalam tempo yang lama sehingga aksi menekan dolar kembali muncul dan membuat harga emas masih bisa membaik ditengah perang dagang yang memanas.

Emas akan selalu mengalami tekanan harga dan tekanan tersebut berupa perang dagang dan rencana kenaikan suku bunga the Fed yang makin menguat sehingga berhasil menahan emas untuk pulih harganya lebih besar. Sejak April hingga sekarang, harga emas sudah mengalami penurunan sebesar 12% yang juga dipengaruhi oleh kinerja dolar AS yang terus menguat, apalagi beberapa negara ketiga sedang bermasalah juga dengan hutang dolarnya sehingga upaya emas untuk bangkit terasa sangat sulit.

Dan dini hari tadi rupanya merupakan titik balik bagi pemulihan emas di mana untuk ketujuh kalinya the Fed menaikkan suku bunganya dari 2% menjadi 2,25% sehingga membuat dolar menguat kembali dan segera membuat emas mengalami aksi ambil untungnya setelah 3 pekan menguat terus. Derita emas berlanjut ketikan Jerome Powell menyatakan dimungkinakn bahwa kenaikan suku bunga selanjutnya karena demi kondisi ekonomi AS yang sangat akomodatif. Diperkirakan Desember akan ada kenaikan lagi.

Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $6,60 atau 0,55% di level $1198,50 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup menguat $0,14 atau 0,95% di level $14,36 per troy ounce.

Harapannya bahwa the Fed akan bersuara lebih dovish terhadap kinerja ekonomi AS karena khwatir dengan perang dagang ternyata tidak terbukti, sehingga investor berani melepas kepemilikan emasnya pasca the Fed menaikkan suku bunganya dan kembali merengkuh dolar.
Berbeda dengan negara lain, kinerja ekonomi AS sebelumnya, memang kadang menunjukkan kinerja yang lebih bagus meski ada perang dagang sehingga ruang kenaikan suku bunga the Fed memang sulit untuk dibendung lagi. Emas sebagai salah satu instrumen investasi pertahanan nilai aset selama masa ketidakpastian ekonomi sempat gagal berfungsi dengan semestinya, karena investor beralih langsung dengan mencari aset berlatar belakang dolar AS yang lebih menjanjikan.

Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup negatif di mana bursa DowJones turun 0,46%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,12% di level 94,155 Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu inflasi zona euro, PDB AS, Draghi dan Powell berbicara, klaim pengangguran mingguan AS.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi