Harga Emas Kembali ke Selatan

0
65

JAVAFX – Harga emas kembali ke Selatan pada perdagangan akhir pekan kemarin dengan munculnya sisi aksi jual meski yang tipis-tipis sehingga penurunan harga emas sedang terjadi seraya berusaha mendekati level terendah 2 pekannya seiring dengan penguatan dolar AS pasca pernyataan the Fed.

Dalam perdagangan sebelumnya, secara perdagangan sepekan, harga emas mengalami penurunannya kembali di dalam 2 pekan ini dan mendekat kembali ke level 2 pekan yang terburuk dengan semangat jual yang muncul dengan fokus utama dari pengaruh hasil notulen rapat suku bunga akhir bulan lalu yang sangat sulit untuk tidak dikesampingkan.

Seperti kita ketahui bahwa kondisi inflasi yang meninggi membuat semua investor mempunyai pandangan terhadap keinginan the Fed untuk menaikkan suku bunga secara agresif yang semakin menguat, di mana sekarang ini bermunculan anggapan bahwa suku bunga bisa naik 4 kali atau paling sedikit adalah 3 kali. The Fed sendiri juga melihat bahwa sisi pertumbuhan ekonomi AS juga beranjak membaik dan tinggal melihat apakah produktivitas di AS masih bisa tumbuh berkelanjutan di tahun ini.

Situasi ekonomi AS yang memanas membutuhkan cara mendinginkannya sehingga sisi kenaikan suku bunga the Fed memang tidak bisa dihindari. The Fed sendiri masih menyatakan bahwa kenaikan suku bunga masih akan bertahap dan menuju level 2% di tahun ini. Namun level yield obligasi 2 tahun pemerintah AS sudah melewati level ketika krisis keuangan 2008 lalu meledak, sehingga rupanya investor cemas dengan kondisi ini.

Hal ini membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $2,40 atau 0,18% di level $1330,30 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak Mei di Comex ditutup melemah $0,09 atau 0,53% di level $16,55 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, harga emas turun 0,8%.

Sebelumnya dalam laporan bulanannya ke Kongres AS, the Fed juga menjabarkan bahwa keinginan mendinginkan situasi ekonomi yang memanas tersebut adalah kebutuhan yang mendesak meskipun defisit neraca the Fed dan defisit anggaran pemerintah sedang mengancam kemampuan keuanagn AS secara keseluruhan.

Pernyataan the Fed di akhir pekan tersebut membuat dolar AS sendiri mengalami penguatannya seiring dengan penjualan obligasi pemerintah AS yang kelebihan peminat atau oversubscribe dan yield obligasinya melejit sehingga investor sedang mengoleksi dolar AS untuk tetap membeli surat hutang berbasis AS tersebut yang terus membaik dengan akan agresifnya kenaikan suku bunga the Fed.

Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street mengalami penguatannya di mana bursa Dow naik 1,4%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,19% di level 89,882, dan secara mingguan naik 0,9%. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah pernyataan Mario Draghi di depan parlemen Uni Eropa dan data penjualan rumah baru AS.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal